Search This Blog

Monday, December 20, 2021

Ganti Set CVT Honda Beat Fi 2013 (Part-1)

Yap, hidup memang penuh kejutan, di atas… di bawah… musibah dan berkah hanya Tuhan yang tahu. Kita sebagai manusia hanya bisa bersyukur dan berusaha walau kadang sangatlah berat. Semoga rekan-rekan pembaca sekalian juga dalam masa pandemi ini selalu diberikan keselamatan dan kesehatan. Berikut ini kembali dengan kerendahan hati saya bagikan pengalaman saya yang moga-moga bisa menjadi berkah dan manfaat bagi rekan-rekan.

Masih dalam satu rangkaian peristiwa pada saat saya mengganti kampas rem beat fi 2013 saya (link: https://9-engineering.blogspot.com/2021/11/ganti-kampas-rem-depan-honda-beat-fi.html ) selanjutnya saya mengganti “jeroan” CVT untuk persiapan perjalanan sejauh 147km untuk “memulangkan” motor ini. Dan memang sudah waktunya juga sih, standard pabrikan setiap 30rb km agar mengganti CVT roller, belt dan kampas ganda nya atau dan actual sudah 37rb km. Juga sudah ada sedikit “gredek” saat tarikan awal sebagai indikasi komponen CVT perlu diganti.


Untuk membongkar cover CVT (beserta cara check dan finishing) dapat dilihat pada link: https://9-engineering.blogspot.com/2021/06/service-area-cvt-honda-beat-fi-2013-la.html


Saturday, November 6, 2021

Ganti Kampas Rem Depan Honda Beat Fi 2013

 Banyak hal yang terjadi selama masa pandemic ini, memang bagi sebagian besar orang menjalani dua tahun terakhir ini dengan cara yang tidak mudah, keputusan-keputusan sulit, pengorbanan ekstra dan yang lainya tapi selalu percaya bahwa ada berkah baik itu kecil maupun besar dibalik kondisi sulit ini. Hal ini juga terjadi di saya; melihat kondisi keuangan yang menjadi lebih berat saat masa pandemic ini sudah sepantasnya sebagai anak juga turut membantu semaksimalnya untuk meringankan beban orang tua tersebut, salah satu keputusan yang saya ambil adalah “memulangkan” Honda Beat Fi istri saya ke kampung karena juga lebih efisien dipakai oleh keluarga di kampung dan “mengambil” Kawasaki Ninja 250 Fi yang selama ini dipakai oleh adik saya ikut ke perantauan.

Oke, kita akan bahas untuk si Kawasaki Ninja 250 Fi nanti, sekarang saya harus memastikan bahwa Beat ini tidak ada masalah saat dipakai keluarga nanti dan aman saat dipakai untuk pulang kampung. Beberapa hal sudah saya lakukan secara terpisah termasuk servis mesin yang dapat dilihat pada artikel; https://9-engineering.blogspot.com/2021/07/servis-mesin-honda-beat-fi-2013-la.html (ada 2 part, link di samping adalah part-1nya, part-2 bisa diakses di sana). Item selanjutnya yang akan saya benahi adalah rem depan, kebetulan nih kampasnya sudah tipis dan rasanya mending saya ganti saja sekalian.


First thing first; buka baut bracket caliper rem depanya, buka dengan kunci bintang ukuran 40 kalau ga salah.


Friday, September 17, 2021

Ganti Pengunci Jok Belakang Yamaha Jupiter-Z 2004 (a la Rumahan Maybe)

Apa aja sih yang kadang bikin kita panik saat memakai motor bebek atau matic…? Salah satunya biasanya adalah pengunci jok macet, entah saat jok tidak mau ditutup atau tidak bisa dibuka, wah apalagi pas kebagian yang tidak bisa dibuka yak an... Ketika mau isi bensin contohnya, wah nggak banget kan jok malah tidak bisa dibuka. Nah kali ini kita akan bahas mengenai hal itu untuk motor Yamaha Jupiter-Z 2004.

Sepulang bekerja saya mendapati pengunci jok motor saya macet setelah saya buka untuk pengecekan satpam di gerbang depan. Masih untung akibat yang ditimbulkan adalah jok saya tidak bisa dikunci, paling tidak jok saya masih bisa dibuka-tutup walaupun tidak bisa dikunci.



Usut punya usut, setelah saya cek ternyata pengunci/locking joknya sudah dol, sudah tidak bisa bekerja lagi dengan memutar kunci kontak di jok belakang dan bahkan bisa dicongkel-congkel dengan tangan.


Sunday, August 8, 2021

Servis Mesin Honda Beat Fi 2013 a la Rumahan (Part-2; Cleaning Throttle Body, Injector dan Finishing Pekerjaan)

Yap mari kita lanjutkan servis mesin Honda Beat Fi 2013 kita #dirumahaja, part-1 bisa cek di https://9-engineering.blogspot.com/2021/07/servis-mesin-honda-beat-fi-2013-la.html

Setelah kita merampungkan penyetelan klep dan kembali menutup cover head silinder serta memasang kembali businya, langkah selanjutnya yang akan kita lakukan adalah membersihkan throttle body (berikut intake manifold) dan injectornya.


Pertama kita lepas terlebih dahulu injectornya dengan cara melepas baut fuel line yang ditunjukkan pada no.1 dan baut bracket injector yang ditujukkan pada no.2 dan 3 pada ilustrasi di atas. Lalu lepas socket trigeer injector dengan menekan dan tahan pada bagian yang ditunjukkan anak panah pada ilustrasi di atas untuk releas locking atau penguci socket dan tarik keluar socketnya. Lalu tarik bracket injector keluar, maka injector juga akan tertarik keluar bersama dengan bracketnya.


Monday, July 19, 2021

Servis Mesin Honda Beat Fi 2013 a la Rumahan (Part-1; Bongkar Body dan Setel Klep)

Masih seputaran Honda Beat fi 2013 dan metode “a la rumahan” (atau juga bisa a la 9 Engineering hehe), sebelumnya sudah pernah dibahas mengenai cleaning CVT dan oli gardan belakang. Kali ini kita akan share mengenai service mesin yang juga bisa kita lakukan di rumah di masa pandemi ini. Materi akan saya bagi menjadi dua bagian; bagian pertama (Part-1) adalah langkah-langkah membuka body dan menyetel celah klep dan bagian kedua (Part-2) adalah tentang melepas dan membersihkan injector serta throttle body-nya dan sedikit tentang pengecekan kondisi aki. So, Let’s go!

Idealnya, servis mesin dilakukan selama 4000km sekali, namun untuk “kasus” saya, saya melakukan servis setahun sekali, mengingat motor ini tidak diforsir untuk pekerjaan keras seperti mengangkut barang atau seharian stop and go. Untuk pemakaian yang terforsir kembali disarankan untuk melakukan servis mesin di kisaran 4000km sekali.


Untuk memulai pekerjaan kita pertama-tama lepas dahulu 4 baut cover tangkinya dengan posisi seperti pada ilustrasi di atas.


Saturday, June 26, 2021

Service Area CVT Honda Beat Fi 2013 a la Rumahan

Sebenarnya banyak yang bilang ke saya kenapa kok tidak membuat channel Youtube saja, sejujurnya saya junga kepengen hehehe… banyak alasan memang tapi intinya adalah saya belum begitu PD untuk membuat konten Youtube karena saya rasa alat-alat, background serta cara penyajian saya yang masih belum bisa memanjakan mata, manual banget lah hehe. Walaupun begitu tujuan saya sharing pemikiran saya dalam “seni” dunia otomotif terutama dalam hal “ngoprek” dan maintenance ini adalah agar rekan-rekan sekalian dapat menambah pilihan, baik itu secara teknik maupun metode sukur-sukur juga memberi inspirasi yang baik untuk passion rekan-rekan sekalian dalam dunia otomotif. Tanpa banyak babibu yuk langsung kita cekidot tema kita kali ini.

Honda Beat Fi, siapa sih yang tidak kenal motor matic satu ini? Semenjak launchingnya dengan mesin injeksi di tahun 2013, Honda Beat juga menjadi salah satu moda transportasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Harga yang cukup terjangkau, mesin irit dan dapat diandalkan serta perawatan yang mudah menjadi kunci kesuksesan motor ini. Namun seperti layaknya motor matic kebanyakan, sektor CVT menjadi salah satu perhatian khusus, dikarenakan komponennya bertempat di ruang yang kering maka menghasilkan gesekan dan keausan yang lebih dibandingkan dengan gearbox motor bebek kebanyakan yang terendam oleh oli.

Pertama, ada 13 baut yang musti kita lepas terlebih dahulu.


Setelah baut no.2 dan 13 terbuka maka sub-covernya bisa dilepas dan akan terlihat 2 baut sisa dan lepas baut tersebut. (untuk saya yang di bawah sudah hilang bautnya tidak ketahuan ketika dulu masih servis ke bengkel, duh). Setelah itu lepas cover cvt secara seksama.


Tuesday, June 1, 2021

Ganti Oli Sok Depan Yamaha Jupiter-Z 2004 a la Rumahan

Well, baru-baru ini saya membuat konten “a la rumahan” sejujurnya ini mungkin lebih ke a la 9-Engineering karena memang menggunakan settingan motor dan kondisi lingkungan saya pribadi. Tapi yang ingin saya sampaikan adalah otomotif khususnya dunia sepeda motor itu menyenangkan dan tidak serumit dan semahal yang kita bayangkan. Apalagi kita sudah dua tahun lebih ada di kondisi pandemi yang sekiranya juga membatasi ruang gerak dan pendapatan kita untuk menunjang aktivitas-aktivitas kita. Selain daripada itu selalu saya merasa senang bisa sharing dengan rekan-rekan sekalian, hope you enjoy it.

Oke lagi-lagi Yamaha Jupiter-Z 2004 saya, yep ini memang motor tua dan kali ini sektor suspensi depan yang jadi bahasan; problemnya tidak jauh dari keras… atau malah bottoming…. atau oli rembes…. Tapi yang saya alami kali ini adalah keras. Dari beli pertama sampai dengan tahun 2015 saya memang belum pernah melakukan setting pada suspense depanya. Di tahun 2015 saya mengganti oli sokbreker dengan oli hydraulic dan membalik per sok depan dengan harapan memperoleh handling yang lebih rigid karena kala itu masalah yang saya alami adalah handling roda depan mengambang dan sering bottoming, dan memang benar handling motor menjadi lebih rigid sehingga mantab untuk diajak menikung tapi menjadi keras ketika diajak untuk melibas jalanan yang rusak.



Hal yang pertama dilakukan tentu saja adalah melepas roda depan. Tidak lupa ganjal kampas rem depan agar tidak tertutup jika tuas rem secara tidak sengaja tertekan.


Untuk memudahkan pekerjaan lepas caliper rem depan dengan melepas baut seperti yang ditujukkan pada gambar di atas; untuk motor saya melepas baut dengan kunci L sedangkan untuk motor standard pada umumnya gunakan kunci bintang ukuran T 50.

Friday, May 14, 2021

Ganti Rantai Yamaha Jupiter-Z 2004 a la Rumahan

Gimana sih motor yang sempurna itu? Well ini tergantung prefernsi dari masing-masing pribadi. Ada yang senang performa, ada yang senang standaran ada cukup, ada yang senang modifikasi ekstrim, tapi buat saya motor yang sempurna adalah motor yang bisa diandalkan. Ada orang yang menggunakan motornya sebagai sarana komuter, ada yang menggunakannya pula untuk koleksi, olahraga balap, kontes dan sebagainya. Tapi yang paling penting adalah mengerti terlebih dahulu apa sih yang kita mau dan ke depanya mau seperti apa…

Itu terjadi pada Yamaha Jupiter-Z 2004 saya, keluarga kami membeli model ini di tahun 2005 silam sebagai sarana transportasi sehari-hari keluarga kami di samping Honda Grand Impressa yang juga kala itu kami miliki. Yup, sebagai moda transportasi sehari-hari atau komuter bagi anggota keluaga. Maka yang terlintas di kepala saya sewaktu ditugasi ayah saya untuk memilih waktu itu adalah; harga yang bersahabat, mesin yang bandel, konsumsi bensin irit, mudah dalam penggunaan dan perawatan. And yes, it meets with my expectation up until now. 

Tapi memang ada beberapa part yang mustinya memang jadi perhatian karena motor ini sudah tidak bisa dibilang motor muda lagi. Apalagi untuk rantai belakang, terhitung semenjak 2005 saya baru mengganti gear belakang sekali di tahun 2013 dan akhirnya 8 tahun kemudian sudah aus.

Untuk spare part sendiri gear set belakang masih terbilang banyak di pasaran atau kita juga bisa memilih dengan variasi part yang tentunya juga dari merk ternama seperti SSS, TDR, dll. Saya sendiri sudah membeli spare part ini dari tahun 2017 jaga-jaga barangkali gear set perlu diganti.

Saturday, March 6, 2021

Project Bike; Jupiter-Z 2004 Part-3; Input Mapping ke CDI BRT I-Max 24-Step

So guys melanjutkan dari part-1 (https://9-engineering.blogspot.com/2020/12/project-bike-jupiter-z-2004-brt-i-max.html) dan part-2 (https://9-engineering.blogspot.com/2021/01/project-bike-jupiter-z-2004-part-2.html) sekarang saatnya kita memasukkan mapping 24-step ke dalam CDI.

Sedikit resume; di part-1 kita membahas mengenai perhitungan pendekatan timing mapping dan limiter, di part-2 adalah langkah-langkah pembongkaranya.

Pertama tentu saja pasang unit CDI ke motor. Pastikan bahwa CDI terikat kencang agar tidak ada guncangan berlebih yang dapat merusak unit ataupun menimbulka bunyi. Di CDI terdapat beberapa soket, mulai dari paling atas adalah selector untuk memilih mapping. CDI bisa menyimpan 16 +1 ignition map yang kita butuhkan, artinya 16 +1 adalah 16 mode utama pada selector dan 1 map tambahan yang aktif ketika tombol/saklar dual band “on”. Lalu ada socket remote yang berfungsi sebagai “pintu masuk” dari data yang diinput oleh remote ke CDI. Selanjutnya ada beberapa LED indikator, menyala biru sebagai penanda “Low Voltage” atau disinyalir aki tekor. Pada saat LED biru ini menyala disarankan melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan, supply voltase yang kurang ke dalam CDI beresiko merusak komponen internal dari CDI walau BRT sudah menyematkan teknologi “Blue Eyes” yang dapat melindungi kerusakan komponen CDI karena supply voltase yang kurang, jika dipaksakan biasanya motor akan susah menyala atau mesin menjadi brebet karena kurangnya pula besaran percikan api pada busi. Oh iya BRT juga menyarankan tetap menggunakan koil pengapian dan busi sesuai std pabrikan dari motor.

Selanjutnya ada LED dual band berwarna kuning, indikator LED ini akan menyala ketika switch dual band diaktifkan, lalu indikator terakhir adalah LED merah sebagai penanda CDI On jika lampu tersebut menyala. Setelah itu di depan tentunya ada socket ignition timing ke motor lalu socket Dual Band yang disambungkan ke switch atau saklar.

Karena saya belum begitu memerlukan fitur dual band maka saya cukup menyambungkan kabel dual band bawaan CDI dengan switch yang saya beli sendiri di pasaran. Walaupun begitu tetap nanti mapping Dual Band-nya saya input juga.

Saturday, January 23, 2021

Project Bike; Jupiter-Z 2004 Part-2; Sebelum Pasang CDI I-Max Kita Bongkar Dulu dan Ganti Lampu Belakang

 Dipenghujung tahun 2020 lalu saya membeli CDI BRT I-max 24 step yang akan saya pasang di Yamaha Jupiter-Z 2004 saya dengan spesifikasi mesin bore up harian. Nah sebelum melakukan pemasangan saya juga melakukan beberapa perhitungan pendekatan yang bisa dicek di link; https://9-engineering.blogspot.com/2020/12/project-bike-jupiter-z-2004-brt-i-max.html . Nah, sekarang saatnya untuk memasang CDI-nya dan melakukan pemrograman.

Yap memang agaknya memakai CDI secanggih BRT I-Max pada motor spek harian saya https://9-engineering.blogspot.com/2020/05/project-bike-yamaha-jupiter-z-2004-saat.html dirasa cukup berlebihan, tapi seperti yang pernah saya cerita di part-1 lalu karena incaran saya; BRT Smart Click tidak saya temukan di beberapa toko/speed shop langganan haha.


Yuk langsung aja kita eksekusi; pertama, karena saya pakai “penjepit angsang” di dek tengah maka kita lepas dulu dengan membuka baut no.1 dan 2 (baut no.2 ada di kiri dan kanan) seperti pada gambar di atas. Lepas angsang lalu lepas baut no.3 dan cover dek tengah bisa dilepas.


Kita ke depan sebentar, sedikit di bawah plat nomor kita lepas bautnya yang semestinya di sini ada di posisi di lingkaran merah seperti pada gambar di atas. Sorry guys itu saya sudah pakai cable ties karena mur nya sudah lepas hehe.