Search This Blog

Tuesday, June 1, 2021

Ganti Oli Sok Depan Yamaha Jupiter-Z 2004 a la Rumahan

Well, baru-baru ini saya membuat konten “a la rumahan” sejujurnya ini mungkin lebih ke a la 9-Engineering karena memang menggunakan settingan motor dan kondisi lingkungan saya pribadi. Tapi yang ingin saya sampaikan adalah otomotif khususnya dunia sepeda motor itu menyenangkan dan tidak serumit dan semahal yang kita bayangkan. Apalagi kita sudah dua tahun lebih ada di kondisi pandemi yang sekiranya juga membatasi ruang gerak dan pendapatan kita untuk menunjang aktivitas-aktivitas kita. Selain daripada itu selalu saya merasa senang bisa sharing dengan rekan-rekan sekalian, hope you enjoy it.

Oke lagi-lagi Yamaha Jupiter-Z 2004 saya, yep ini memang motor tua dan kali ini sektor suspensi depan yang jadi bahasan; problemnya tidak jauh dari keras… atau malah bottoming…. atau oli rembes…. Tapi yang saya alami kali ini adalah keras. Dari beli pertama sampai dengan tahun 2015 saya memang belum pernah melakukan setting pada suspense depanya. Di tahun 2015 saya mengganti oli sokbreker dengan oli hydraulic dan membalik per sok depan dengan harapan memperoleh handling yang lebih rigid karena kala itu masalah yang saya alami adalah handling roda depan mengambang dan sering bottoming, dan memang benar handling motor menjadi lebih rigid sehingga mantab untuk diajak menikung tapi menjadi keras ketika diajak untuk melibas jalanan yang rusak.



Hal yang pertama dilakukan tentu saja adalah melepas roda depan. Tidak lupa ganjal kampas rem depan agar tidak tertutup jika tuas rem secara tidak sengaja tertekan.


Untuk memudahkan pekerjaan lepas caliper rem depan dengan melepas baut seperti yang ditujukkan pada gambar di atas; untuk motor saya melepas baut dengan kunci L sedangkan untuk motor standard pada umumnya gunakan kunci bintang ukuran T 50.

Beranjak ke atas sedikit ke area pangkal segitiga; kita lepas baut no.1 lalu no.2 seperti pada ilustrasi di atas untuk membebaskan selang rem agar memudahkan untuk melepas spatbor depan.


Nah selanjutnya untuk melepas cover samping spatbor depan saya tunjukkan ilustrasi dengan gambar lama saya (masih pakai velg jari-jari). Setelah baut terlepas maka angkat cover dengan hati hati ke arah atas untuk melepasnya.

Untuk sebelah kiri cukup melepas satu baut saja dan lepas cover sampingnya sama seperti di sebelah kanan yaitu ditarik ke atas dengan hati-hati.

 Lanjut, kita lihat ke bawah spatbor depan maka akan terlihat tiga baut pengikat. Lepas baut pengikat dengan urutan sesuai ilustrasi di atas dan spatbor dapat dilepas.

Seperti diperlihatkan pada gambar di atas, lepas baut no. 1 untuk melepas spring atau pernya. Lalu lepas baut no.2 untuk melepas sok dari segitiga bawah. Lakukan ini baik di sisi kanan maupun kiri. Setelah itu buang oli yang lama.


Persiapkan oli yang baru, kali ini saya mencoba untuk memakai oli mesin dengan kekentalan 10W-30. Sebenarnya banyak alternatif untuk memakai oli pada sok absorber depan motor, mulai dari oli sok sesuai anjuran pabrikan, oli hidolik (sesuai dengan yang saya pakai), oli transmisi matic atau manual mobil atau oli mesin dengan kekentalan tertentu. Kali ini saya melakukan “riset” dengan menggunakan oli ini, ada banyak alasan kenapa saya memakai ini pertama tentu saja pengalaman; saya memakai std pabrikan sok depan menjadi terlalu mengayun di tikungan, sedangkan memakai oli hidrolik menjadi teralu keras dipakai walaupun mendapatkan grip yang lebih di tikungan. Yang saya butuhkan sekarang adalah sok depan dengan kompresi cepat dan reboun yang sedikit lamban untuk melibas trek lurus dan semi off-road seperti yang banyak dijumpai di area Jabodetabek. Yang kedua adalah tentu saja urusan budget hehe, bahan terdekat yang sudah tersedia di rumah adalah oli ini, lebih kental daripada oli sok bawaan pabrikan, tapi lebih encer daripada oli hidrolik. 


Langkah selanjutnya adalah memasang kembali sok depan ke segitiga dan kencangkan baut pengikat sok depan yang ada di segitga. Lalu tuangkan oli ke dalam tabung sok lewat atas seperti pada ilustrasi dengan volume 61ml di setiap sisinya. Tanpa memasukkan per ke dalam sok depan, mainkan sok depan ke atas dan bawah sebanyak kurang lebih tiga kali untuk meratakan oli dalam system sok depan. Lakukan ini di sisi kanan dan kiri. 


Selanjutnya adalah memasang per sok depan, yang perlu diperhatikan adalah konstruksi per-nya; terlihat per merupakan per progressive yang mempunyai sisi renggang dan rapat dalam satu komponen, jenis per ini banyak ditemui pada konstruksi per depan standar motor bawaan pabrik. Desain seperti ini memungkinkan untuk menggunakan lebih dari satu konstanta pegas dalam satu per yang berfungsi untuk mencakup kenyamanan sekaligus handling dalam berkendara untuk melibas semua medan jalan. Untuk bawaan pabrik bagian per yang renggang diletakkan di bagian bawah, hal ini berfungsi untuk mendapatkan kompresi yang cepat untuk meredam getaran ketika menemui lubang atau medan yang sedikit terjal, namun kekuranganya adalah motor menjadi sedikit mengayun ketika dipaksa untuk berbelok tajam atau cornering. Saya pernah meletakkan bagian per yang rapat di bawah dan menghasilkan peningkatan handling motor di jalan rata, namun ketika ketemu jalan yang terjal sedikit saja…. Waduh, keras banget bro! maka kali ini saya mengembalikan settingan awal pabrikan yaitu bagian yang renggang saya letakkan di bawah. 

Tutup kembali dengan kencang baut penutup per-nya, pasang kembali roda depan, spakbor dan body motor. Untuk lebih aman, lakukan bleeding rem yang caranya bisa dilihat di; https://9-engineering.blogspot.com/2020/10/ganti-kampas-rem-yamaha-jupiter-z-2004.html , ini dikarenakan biasanya…. Ketika kita melepas caliper rem depan, ada resiko angin palsu yang masuk ke system pengereman yang bisa merubah feeling rem depan kita. Jika sudah coba cek diam dengan memantulkan sok depan dua sampai tiga kali dan cek apakah sok depan dapat “main” dengan sempurna, setelah itu barulah dapat dilakukan tes jalan. Setelah memakai settingan ini di motor saya, hasilnya memuaskan, redaman di jalan rusak menjadi baik dan kenyamanan pastinya bertambah walaupun harus sedikit mengorbankan handling saat diajak cornering. 

It’s a wrap, semoga bermanfaat guys, tetap jaga keselamatan dan etika berlalu lintas, stay safe, patuhi protocol kesehatan dan see you next time.

Regards,

Gigih

 

No comments:

Post a Comment