Search This Blog

Saturday, March 6, 2021

Project Bike; Jupiter-Z 2004 Part-3; Input Mapping ke CDI BRT I-Max 24-Step

So guys melanjutkan dari part-1 (https://9-engineering.blogspot.com/2020/12/project-bike-jupiter-z-2004-brt-i-max.html) dan part-2 (https://9-engineering.blogspot.com/2021/01/project-bike-jupiter-z-2004-part-2.html) sekarang saatnya kita memasukkan mapping 24-step ke dalam CDI.

Sedikit resume; di part-1 kita membahas mengenai perhitungan pendekatan timing mapping dan limiter, di part-2 adalah langkah-langkah pembongkaranya.

Pertama tentu saja pasang unit CDI ke motor. Pastikan bahwa CDI terikat kencang agar tidak ada guncangan berlebih yang dapat merusak unit ataupun menimbulka bunyi. Di CDI terdapat beberapa soket, mulai dari paling atas adalah selector untuk memilih mapping. CDI bisa menyimpan 16 +1 ignition map yang kita butuhkan, artinya 16 +1 adalah 16 mode utama pada selector dan 1 map tambahan yang aktif ketika tombol/saklar dual band “on”. Lalu ada socket remote yang berfungsi sebagai “pintu masuk” dari data yang diinput oleh remote ke CDI. Selanjutnya ada beberapa LED indikator, menyala biru sebagai penanda “Low Voltage” atau disinyalir aki tekor. Pada saat LED biru ini menyala disarankan melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan, supply voltase yang kurang ke dalam CDI beresiko merusak komponen internal dari CDI walau BRT sudah menyematkan teknologi “Blue Eyes” yang dapat melindungi kerusakan komponen CDI karena supply voltase yang kurang, jika dipaksakan biasanya motor akan susah menyala atau mesin menjadi brebet karena kurangnya pula besaran percikan api pada busi. Oh iya BRT juga menyarankan tetap menggunakan koil pengapian dan busi sesuai std pabrikan dari motor.

Selanjutnya ada LED dual band berwarna kuning, indikator LED ini akan menyala ketika switch dual band diaktifkan, lalu indikator terakhir adalah LED merah sebagai penanda CDI On jika lampu tersebut menyala. Setelah itu di depan tentunya ada socket ignition timing ke motor lalu socket Dual Band yang disambungkan ke switch atau saklar.

Karena saya belum begitu memerlukan fitur dual band maka saya cukup menyambungkan kabel dual band bawaan CDI dengan switch yang saya beli sendiri di pasaran. Walaupun begitu tetap nanti mapping Dual Band-nya saya input juga.

Kita beralih ke remote, ada beberapa tombol; tombol panah atas dan bawah, tombol menu, tombol edit dan tombol enter (read), lalu ada Display nya juga.


Saatnya kita memulai input mapping inti. Pasang remote dengan menyambungkan socket pada remote dengan socket remote di CDI. Lalu putar kontak ke posisi “ON” dan pastikan LED merah pada CDI menyala dan LED biru pada CDI mati menandakan listrik sudah masuk ke CDI dan aki tidak tekor.

Setting limiter:

Lihat pada remote maka akan ada tulisan “rEAdy” lalu tekan tombol ENTER, di display akan tertera “rEAd” sebagai indikasi pembacaan mapping pengapian. tekan MENU hingga muncul “It – (nomor)” semisal “It – 1”. Lalu putar selector mapping pada CDI hingga display pada remote muncul “It – 17”, lalu tekan tombol ENTER. Kembali tekan MENU hingga pada display muncul “L i n i t” untuk memulai pengaturan limiter RPM, tekan ENTER lalu menggunakan tombol atas dan bawah pada remote input RPM limit yang kita inginkan, untuk Jupiter-Z saya sesuai dengan perhitungan di part-1 saya set di 11.000rpm. Lalu tekan ENTER maka di display akan menampilkan “SAVED” lalu “rEAdy” menandakan limiter sudah tersimpan. 

Setting mapping utama:

Tekan lagi MENU ke tampilan “It – 17”, tekan ENTER maka di display akan menampilkan “StEP – 1” sebagai “gerbang” di step berapa yang akan di input/setting. Mengganti step ini menggunakan tombol atas dan bawah pada remote, namun untuk amanya mari kita mulai dari step-1. Setelah kembali diarahkan pada “StEP – 1” di display kita tekan tombol EDIT lalu display akan berubah ke pengaturan rpm, setting rpm dengan menggunakan tombol atas/bawah. RPM dapat disetting dengan ketelitian hingga 100rpm, untuk motor ini saya setting step-1 nya di 2.100rpm sesuai pada perhitungan di part-1. Jika sudah maka tekan tombol EDIT untuk berpindah ke penyettingan derajat pengapian.

Hampir sama seperti pada rpm setting, derajat pengapian dapat di setting dengan menggunakan tombol atas/bawah pada remote dengan ketelitian hingga 0.5 derajat. Untuk motor ini sesuai dengan perhitungan pada part-1 saya setting di 26 derajat sebelum TMA. Jika sudah maka tekan tombol ENTER dan display akan menunjukkan “StEP – 2” dan kita lakukan hal yang sama seperti pada step-1, lakukan sampai ke step-24 nanti dengan berpanduan ke parameter yang telah ditentukan pada part-1 kemarin. Yang perlu diperhatikan adalah perhatikan perbedaan antara setting rpm dan derajat pengapian, jika saat tombol atas dan bawah ditekan dan angka bergerak per-100 maka dipastikan itu adalah RPM, jika angka bergerak per-0.5 maka itu adalah menu untuk setting derajat pengapian. Lanjut, jika step-24 selesai setting tekan ENTER maka display akan menampilkan “SAVED” lalu kembali ke tampilan “rEAdy”, bisa dipastikan kembali dengan menekan ENTER pada tampilan “rEAdy” untuk memanggil memory It-17 yang ditandai dengan “rEAd” setelahnya.


Setelah itu kita akan setting untuk timing pengapian pada dual band-nya. Pertama tentu on kan switch dual band untuk mengaktifkan fitur ini, ditandai dengan LED kuning pada CDI menyala dan pada remote secara otomatis beralih ke It-1. Dengan langkah-langkah yang sama dengan setting It-17 kita masukkan input rpm dan ignition timing-nya, untuk motor ini saya gunakan mapping sesuai dengan diagram di atas. 

Nah proses input telah selesai, matikan kontak dan cabut remotenya. Pasang kembali body motor dengan langkah kebalikan pada Part-2. Lakukanlah test ride terlebih dahulu dengan tetap mengikuti protokol keselamatan dan kesehatan berkendara. Hasil di motor saya akselarasi-nya ter-improve cukup signifikan, karena juga sudah ditunjang dengan spesifikasi mesin bore up harian 130cc, walaupun belum secara akurat diukur dengan dynotester namun saya cukup puas dengan hasilnya karena konsumsi bensinya pun masih reasonable yaitu kira-kira di angka 1/42km. Next semoga saya dapat mengembangkan lagi potensi CDI ini termasuk mengoptimalkan fitur dual band nya. See you guys, thank you banget udah mampir

Best regards,

Gigih      

No comments:

Post a Comment