Search This Blog

Saturday, September 3, 2022

Event: Launching Aprilia SR GT 200 (Part-4: Review Area Belakang, Mesin + Test Drive)

Nah di part-4 ini ada impresi berkendara di test course kecil yang disediakan oleh pihak Aprilia pada event lalu dan sebenernya nih ada beberapa kejadian yang bikin saya “gemes” berkaitan dengan test drive-nya. Salah satunya adalah motor test drive beberapa ada yang sampai jatuh hahaha. But yeah, let’s talk about it later, kita sekarang lanjot aja review Aprilia SR GT 200.

Mari kita buang pandangan ke area mesin sebelah kanan;


Oke ada apa aja di sini; kita ada radiator unit di depan dipstick oli, nah ini aman nih buat dibuat macet-macetan atau touring ya temen-temen, karena ada pembantu pendinginan mesin. Ada juga mud guard agar kotoran dan air tidak menyiprat sampai ke area mesin depan dan throttle body. Nah, yang menarik di sini adalah exhaust pipe-nya atau pipa knalpotnya, tidak seperti motor pasaran di Indonesia kebanyakan yang diberi finish black doff, di sini finishingnya chrome, jadi terlihat seperti knalpot dengan leheran racing atau custom.


Mesin yang dipakai adalah mesin i-get dengan spesifikasi bore x stroke 61.5 x 58.7mm artinya mesin ini overbore dan bila dihitung volume langkahnya adalah 174.28cc, yah lumrah sih memang sebagai bahasa marketing di industri otomotif ada pembulatan. Dilihat dari mesin sepertinya i-get ini juga jamak digunakan di model grup perusahaanya yang lain yaitu Vespa. Paling mendekati adalah untuk mesin Vespa GTS 150, namum belum tahu pasti apakah juga mengusung 4 katup seperti pada Vespa GTS 150, bila teman-teman ada yang pernah bongkar bisa komentar di kolom di bawah ya.


Yang harus diwaspadai di sini adalah tinggi lubang inlet dan exhaust ke tanah sebagai feeling menerabas banjir atau genangan air bila ada. Berdasarkan hasil pengukuran yang saya lakukan dengan kondisi saya sebagai pengendara kira kira didapat hasil posisi lubang hisap udara letaknya lebih rendah daripada exhaust atau lubang knalpot yaitu, 41cm dari tanah untuk lubang ke filter udara dan 54 cm dari tanah untuk lubang knalpot. 41cm kira-kira setara setengah ban, maka feelingnya adalah bila kendaraan di depan (matic rata-rata) sudah terendam setengah ban maka lebih baik kita berhenti dahulu dan tidak menerjang genangan air atau banjir, daripada water hammer ya kan? Mengingat harga motor ini mahal pasti spare part nya pun juga mahal hehe. 


Oke lanjut ke area belakang, tidak kalah cantik dari tampilan depanya, tail lamp yang disematkan juga seksi, tentu dengan fitur full LED. Fitur-fitur lainya yang ada di belakang seperti ban belakang dengan merk sama seperti depan tapi dengan lingkar yang lebih kecil dan tapak yang lebih lebar; Michelin Akanee 130/70-13. Sok belakang jenjang yang bisa disetel preload-nya, cuman sayang tidak pakai tabung jadi terlihat sedikit cungkring. Sepatbor belakang dibagi menjadi “ducktail” di atas dan hugger di bawah yang dilengkapi dengan lisence lamp wah ini agak bahaya nih, mengingat pengendara di Indonesia sering sruntal-sruntul kok jadi ngeri gampang tertabrak dari belakang.

Setelah review tentu hal terakhir yang saya lakukan adalah test ride di track kecil yang sudah disediakan oleh pihak Aprilia waktu itu. Tidak maksimal memang karena memang bukan tempatnya, tapi yuk coba kita ulas apa saja impresi berkendaranya; smooth adalah yang pertama kali ada di benak saya, tarikan bebas gredek dan motor yang spontan mengikuti bukaan gas. Karena ini genre-nya adalah matic adventure maka feeling handling juga seperti mengendarai motor trail, tinggi! Namun tetap nyaman berkat setangnya yang tidak terlalu baplang. Tidak merasakan kendala ketika berputar balik maupun patah menandakan bobot dan tinggi motor masih dapat diterima ergonominya oleh orang Indonesia. Kinerja suspensi juga baik, ketika “dipaksa”  untuk melibas speed trap tanpa mengurangi gas, pun ketika mengerem sedikit keras dan berbelok patah, tidak ada bantingan yang terlalu keras ataupun mengayun, angkat topi untuk Aprilia atas racikan suspensinya.

Yak masih pingin rasanya berlama-lama di jok Aprilia SR GT 200, yah semoga ada rejeki agar bisa meminang motor ini ya guys jadi kita bisa lebih meng-explore motor ini.

Yak inilah akhir dari rangkaian review Aprilia SR GT 200, untuk series artikelnya bisa di akses di link di bawah

Part-1: https://9-engineering.blogspot.com/2022/07/event-launching-aprilia-sr-gt-200-part.html

Part-2: https://9-engineering.blogspot.com/2022/08/event-launching-aprilia-sr-gt-200-part.html

Part-3: https://9-engineering.blogspot.com/2022/08/event-launching-aprilia-sr-gt-200-part_17.html

Thank you semuanya yang sudah support baik secara langsung maupun tidak langsung, jumpa lagi di artikel lainya! Ciao! 

 

 

Regards,

Gigih

 

No comments:

Post a Comment