Search This Blog

Wednesday, August 17, 2022

Event: Launching Aprilia SR GT 200 (Part-3: Review Area Tengah + Ergonomi)

Halo semuanya! Yuk kita lanjut pembahasan kita di part-1 (https://9-engineering.blogspot.com/2022/07/event-launching-aprilia-sr-gt-200-part.html) dan part-2 (https://9-engineering.blogspot.com/2022/08/event-launching-aprilia-sr-gt-200-part.html)

Saya semangat nih untuk melanjutkan topic kita untuk mengulas motor Aprilia SR GT 200 yang (mungkin) baru saja di launching di pertengahan bulan Juli 2022 ini;


Untuk mengakses tangki bensin dapat dilakukan dengan menekan anak kunci ke arah seperti pada ditunjukkan di ilustrasi di atas.


Palka tangki yang ada di dek tengah akan terbuka, di sini akan terlihat tutup tangkinya dari plastic. Cara membuka dan menutup tankinya adalah dengan diputar seperti layaknya tutup air mineral dalam botol. Tangki bahan bakar dan tutupnya juga terbuat dari plastic, namun bukan plastic sembarangan ya guys. Seiring dengan perkembangan teknologi; riset material telah membawa tangki ke bahan dasar plastic yang tentunya sudah diuji ketahanannya sesuai dengan sertifikasi ECE dari Eropa oleh pabrikan, teknologi ini juga diterapkan di beberapa mobil di antaranya Honda new BR-V, Aprilia juga menyematkan teknologi yang sama ke motor yang lain seperti Tuono 660 dan RS 660. Kapasitas tangki juga tergolong besar di kelasnya yakni 9 liter, sebagai perbandingan ADV 160 yang santer juga menjadi rivalnya memiliki tangki berkapasitas 8.1 liter. Fitur tambahan yang ada di dalam palka lainya adalah tuas darurat untuk membuka bagasi bila aki tekor, seperti yang saya jelaskan di part-2 membuka kunci bagasi secara normal dioperasikan secara elektris melalui tombol yang ada di dekat kunci kontak.


Next kita beralih ke jok, untuk jok sendiri bisa dibilang nyaman untuk pengendara maupun pembonceng, sponge yang terbilang tebal sehingga empuk juga penggunaan material jok yang antiselip. Ini seperti menggunakan alcantara atau yang biasa orang bilang “kulit dibalik” atau memang alcantara yah? Coba kalo rekan-rekan tahu bisa comment di bawah ya. Detail dari jok juga tidak kalah cantik dengan adanya aksen merah pada jahitan, lalu support belakang pada area pengemudi sebagai “pembatas” area duduk pengemudi dan pembonceng, terakhir adalah tulisan “aprilia” di bagian belakang yang tentunya juga mempercantik tampilan.


Dengan spesifikasi tinggi jok (dengan berat kosong) kira kira bergerak di angka 79.9cm, motor ini terbilang tinggi untuk sebuah skuter matic. Saya dengan berat 70kg dengan tinggi 173cm masih lumayan jinjit saat menaiki motor ini, pun juga beberapa orang yang sedikit “kagok” ketika melakukan test ride. Tapi ya inilah; konsisten dengan konsepnya yang adventure yang khas dengan tongkronganya yang tinggi.


Untuk dek atau leg room posisi kaki bisa tiga posisi yang berbeda terserah dengan ergonomi atau kenyamanan masing-masing pengendara. Posisi nomor 1 adalah posisi saya sehari-hari bila memakai motor matic, nomor 2 lebih santai dan nomor 3 paling santai. Cuman untuk motor ini, posisi nomor 3-nya sedikit kaku karena cukup tinggi dan posisi tumit tidak tersangga seperti halnya pada motor Nmax ataupun PCX. Bila teman-teman sudah ada yang mencoba posisi nomor 3 di motor ini bisa tulis sensasinya di kolom komentar di bawah ya.


Segitiga ergonomic pada Aprilia SR GT 200 seperti pada ditunjukkan pada ilustrasi di atas; garis (a) yang memiliki panjang paling pendek dari antara 2 garis lainya dan memiliki sudut α terhadap garis horizontal menandakan ergonomic seperti motor adventure alias grip ke setang dekat terhadap posisi duduk namun juga lebih tinggi. Dengan tinggi badan saya 172cm kaki cukup santai seperti posisi duduk biasa di kursi. Ergonomi seperti ini sepertinya enak diajak untuk berlama-lama di motor seperti turing karena tangan tidak menjadi tumpuan layaknya motor sport, posisi kaki juga terbilang santai; tidak terlalu menekuk, walau memang posisi duduk seperti ini yang perlu diwaspadai adalah area pantat karena menjadi penopang utama ketika duduk di motor, namun seperti yang saya sebut di atas posisi ini bagaimanapun akan lebih enak untuk turing dibandingkan dengan posisi pada motor sport.


Untuk area putar setang, tidak perlu khawatir mentok ke kaki ketika berbelok. Saya dengan tinggi 172cm pun masih tersisa area yang cukup besar antara setang dengan kaki ketika posisi setang berbelok penuh seperti pada saat putar balik.


Lanjut ke area bagasi di bawah jok. Ini cukup besar karena terbantu tangki bensin yang ada di depan. Dengan kapasitas bagasi mencapai 25 liter, ini bagian depanya sampai dapat memuat 1 helm full face. Di area pinggir kanan seperti pada gambar di atas terdapat tonjolan, ini adalah cover untuk mengakses reservoir air radiator, cukup tarik ke atas covernya saja. Di bagian depan juga ada kompartemen aki yang saya tidak buka karena tidak membawa obeng untuk membuka cover ini hehe. 


Folding footstep untuk pembonceng juga di-design rapi, memang menjadi sedikit susah ketika mencongkelnya dengan kaki, tapi untuk membukanya tidak perlu tenaga yang besar. 

OK guys kita nanti lanjut lagi di part-4 ya, kita bahas mesin, bagian belakang dan testimony ketika test ride di track kecil. Thank you banget yang udah mampir and see you!

 

 

Regards,

Gigih 

No comments:

Post a Comment