Search This Blog

Thursday, September 15, 2022

Ganti Ban Kawasaki Ninja 250fi SE 2016

Merasakan kecepatan sampai dengan tiga digit di speedometer, merasakan raungan mesin di-rpm tinggi saat full throttle seringkali menjadi semangat hidup tersendiri bagi kita para pecinta otomotif. Jujur saya semasa umur 15~22 masih seperti itu, tapi setelahnya ternyata banyak yang lain yang bisa saya nikmati dan syukuri; bisa riding tanpa ada problem… masih bisa ngoprek motor… atau bisa ngobrol bareng dengan para antusias lain itu merupakan suatu anugerah tersendiri bagi saya.

Seiring berjalanya umur, adu kecepatan sudah bukan lagi menjadi fokus dalam menjalani kegemaran di bidang otomotif, salah satu tujuan saya sekarang adalah “Well Maintenanced” terlepas dari apapun motornya dan usianya.


Nah ketika melihat ban depan kembanganya sudah seperti ini hmm…. Bikin ngeri-ngeri sedap nih sewaktu dipakai untuk riding; grip tinggal sedikit, tambah rawan slip kalau melibas jalanan berpasir ataupun basah. Yuk langsung saja kita ganti ban depanya.


Langkah pertama tentu saja dengan melepas ban depan-nya, untuk pekerjaan sendiri di rumah memang sedikit tricky harus menggunakan pengganjal dengan memperhitungkan titik keseimbangan dari motor itu sendiri dan melihat titik rigid atau kokoh sebagai tumpuan.   


Pilihan ban depan saya jatuhkan kepada Maxxis Extramaxx FR 110/70-17 54H. ini artinya adalah lebar 100mm, tebal ban dari bibir pelek 70% dari 110mm atau 77mm, 54H; load index 54 è max 212kg, speed index H è max 210km/h. Saya memilih tipe ini sebenarnya simple; karena memang ban belakang sudah memakai Maxxis Extramaxx hehehe. 

Di setiap tapak ban, yang perlu diperhatikan adalah TWI; Tread Wear Indicator atau indicator keausan alur (ban). Alur TWI biasanya berupa tonjolan dengan tinggi sekitar 1~2mm dari dasar ban. Cara pembacaanya ditunjukkan seperti pada gambar di atas; di dinding ban biasanya terdapat lambing segitiga dan biasanya diberi emboss atau cetak timbul “T.W.I”. Ujung segitiga tersebut adalah penunjuk posisi tonjolan atau alur TWI yang seperti di-ilustrasikan pada gambar di atas bila alur merah TWI sudah rata dengan alur ban warna hijau maka itu adalah pertanda bila ban harus segera diganti. Jadi jangan nunggu sampai alur atau kembangan ban sama sekali habis ya itu sangat tidak safety guys, yang jelas hilang grip sampai ban gampang bocor atau meledak karena lapisanya sudah tergerus habis.


Oh iya, satu lagi yang perlu diperhatikan adalah arah putaran ban. Saya belum tahu pasti apa yang terjadi bila ban dipakai terbalik putaranya, namun agar tetap safe maka sebaiknya kita mencermati arah putaran ban dan teliti apakah ban tersebut khusus untuk depan atau belakang saja. 


Setelah ban depan di pasang, saya longok sebentar ban belakang hmm….. rasanya sudah perlu diganti juga. Yap, walaupun alur atau kembangan ban masih dalam tapi ban ini sudah memiliki dua tambalan metode tusuk dan angin selalu keluar alias bocor alus. Saya pernah lakukan cek dengan air sabun dan memang angin keluar dari sisi tambalan ini. Jadi gini guys, tambalan itu sebenernya hanya untuk temporary saja, apapun metodenya, memang, kalau yang tip-top ataupun tambal dalam dengan cara dipanaskan lebih awet tapi tetap itu hanya bersifat sementara, idealnya ketika ada budget, disarankan segera ganti baru. Nah untuk metode tusuk ini memang kelemahanya bila dipakai dalam jangka waktu yang lama, ban kan menginjak kerikil atau batu di bawahnya, jadi seiring berjalan waktu dan keausan kembangan ban, kerikil dan batu tadi bisa mendorong tambalan lebih masuk dan membuat angin jadi keluar di sisi samping tambalan. Ini masih kemungkinan atau opini berdasarkan pengalaman pribadi saya. 


Untuk melepas ban belakang pertama yang dilakukan adalah tentu saja dengan mengendurkan penyetel kekencangan rantai sampai maksimal (paling kendur), ini agar meringankan melepas as roda dan ban nanti. 

 

Yang perlu diperhatikan di sini adalah bushingnya, ingat posisi bushing mana yang kiri dan kanan ya.


Nah untuk ban belakang, saya memakai ban dengan series yang sama seperti di depan; Maxxis Extramaxx RR tapi dengan lebar dan tinggi ban 140/70-17. 

Nah itu tadi sedikit sharing tentang ban, bagi teman-teman yang memiliki pengalaman menarik seputaran ban mungkin bisa di share juga di bawah. Thank you banget semua yang sudah berkenan mampir, semoga ini bisa bermanfaat buat semuanya. See You!

 

 

Regards,

Gigih 

No comments:

Post a Comment