Merawat
motor itu adalah sebuah privilege…
taste...
Privilege tentu karena tidak semua orang mempunyai
kesempatan dan kemampuan ini, bahkan di kalangan teknisi otomotif sekalipun. Taste karena juga tidak semua orang
mampu mem-personalize “rasa” yang diinginkan
secara konsisten ke motor yang dituju. Hasil yang didapat juga relatif, namun
satu yang hampir pasti adalah; kepuasan batin. Dengan segala cerita di setiap
motornya, kami senantiasa membagikan rasa tersebut kepada teman-teman pembaca
sekalian yang saya yakin juga memiliki kecintaan yang sama terhadap sepeda
motor.
Nah,
sudah lama tidak ada rubrik “Project Bike”, sekalian saya mau memperkenalkan
“Anggota Keluarga” baru kami yaitu Yamaha Jupiter-MX keluaran 2010 yang tipe
kopling manual. Motor ini saya dapat setahun yang lalu dengan tujuan
menggantikan Jupiter-Z saya yang mulai terkendala untuk pengadaan spare part (yah itulah problem utama
bila motor yang dirawat tahunya cukup tua haha). Motor ini saya gunakan
sehari-hari tapi tentu saja dengan serangkaian pengecekan dan beberapa RestoMod awal agar pas dengan selera
berkendara saya pribadi.

Cukup
beruntung saya mendapatkan unit dengan kondisi yang baik dan standar. Sedikit review untuk spesifikasi dari motor ini;
menggunakan mesin 4-tak 1 silinder bore x
stroke 54 x 58.7mm dengan volume 134.4cc, 4 katup SOHC berpendingin cairan.
Mesin ini saya rasa cocok untuk kebutuhan harian; tenaga yang cukup besar
dipakai untuk harian dan touring tapi
konsumsi bensin masih cukup reasonable,
pendingin air juga menjadikan kita tenang ketika harus berpanas-panasan atau
terjebak kemacetan, ini didukung dengan transmisi manual 4 percepatan serta
kopling manual, yang memungkinkan pengendara mempunyai kendali penuh terhadap
karakter berkendara. Oh iya, kompresi motor ini di 10.9:1, angka ini cukup
ideal untuk kondisi ketersediaan dan kualitas bahan bakar yang ada di
Indonesia, seperti yang kita tahu bahwa tahun ini produsen bahan bakar negara
mengalami beberapa kasus diantaranya adalah indikasi pengoplosan untuk bahan bakar Ron 92 atau Pertamax yang tidak
semestinya yang memungkinkan untuk mengakibatkan kerusakan pada mesin, tanki
bahan bakar ataupun sistem bahan bakar. Di tambah dengan negara sedang
mempersulit bisnis penyedia bensin dari perusahaan swasta, maka ini menambah sentiment di sektor bahan bakar apakah
produk-produk dari perusahaan negara memiliki spesifikasi yang cukup bagus dan
valid untuk konsumsi mesin kita, jadi ya, saya pikir kompresi di angka tersebut
terbilang aman untuk “menenggak” produk-produk dari perusahaan negara tersebut.
