Search This Blog

Tuesday, January 7, 2025

Project Bike; Yamaha Jupiter-Z 2004; Bore Up Spec 54mm Part-1

Terlepas dari berapa tahun berlalu, kita tentu masih ingat perasaan ketika memiliki motor pertama kita. Yep, Jupiter-Z inilah motor pertama saya, beberapa dari teman-teman mungkin sudah tahu kalau motor ini adalah motor yang menemani saya semenjak jaman sekolah dulu, yaaa… kira-kira sudah 19 tahun haha.

Untuk beberapa orang memelihara motor adalah suatu kepuasan tersendiri dan bagi beberapa juga merupakan tuntutan untuk bertahan hidup, sementara saya bisa dibilang kombinasi dari kedua-nya hahaha. Tapi di samping seberapa besar effort yang kita keluarkan untuk memelihara motor terkadang juga ada hasrat untuk melampiaskan ekspresi kita melalui aktivitas modifikasi atau upgrade komponen tertentu.

Nah, lanjut dari artikel sebelumnya; https://9-engineering.blogspot.com/2024/10/project-bike-yamaha-jupiter-z-2004.html. Saya lanjut untuk kembali melakukan bore up pada Jupiter-Z ini demi meningkatkan performa dan kenyamanan ketika dipakai harian. Saya pilih piston dengan diameter 54mm karena dengan silinder standar, sisa “daging” tertipis bila dilakukan bubut-korter masih sekitar 1.2mm lebih per-sisinya. Ini saya rasa cukup aman dipakai harian dengan peningkatan kubikasi dari 110cc menjadi 123.6cc, lalu karakter mesin menjadi square karena langkah piston menjadi sama dengan diameternya yaitu 54mm. Piston yang saya pakai adalah merk FiM untuk Kawasaki Kaze, yah… dikarenakan untuk Jupiter-Z sedang habis di toko langganan saya maka saya ambil saja hehe. Tidak ada alasan khusus untuk memilih piston dengan brand dan spesifikasi ini, karena FiM sudah jamak digunakan baik pada penggunakan standard, bawaan pabrik, tuning ringan maupun full spec balap yang pastinya sudah teruji, oh, juga harganya yang terjangkau.

Paket dari piston ini juga kurang lebih siap pakai, selain daripada piston yang sudah “matang” dome-nya, ring piston, pin 13mm dan circlip sudah terdapat dalam bundling pembelian piston ini ya teman-teman. Tinggal kita lakukan pre-preparation saja yang bisa dilihat di artikel; http://9-engineering.blogspot.co.id/2016/08/piston-preps-for-project-bike-jupiter-z.html

Nah seperti inilah kira-kira bentuk pistonya, berbeda halnya bila saya dapat memang untuk spesifikasi Jupiter-Z, paling mencolok pada piston ini adalah bentuk dome-nya yang memiliki “jenong”, ini akan membuat kompresi menjadi lebih padat dan juga coakan-coakan tambahan pada pinggiran piston untuk membantu meratakan oli pada dinding silinder. Untuk memasang piston ini ke mesin Jupiter-Z saya membawa piston ini untuk dilakukan fitting ke silinder yang akan di bore up di bengkel bubut-korter dan berkonsultasi dengan teknisi yang akan menangani part saya, alhasil coakan klep pada piston perlu ditambahkan sedikit untuk mengakomodir bila ke depan memasang klep yang lebih besar, ini juga berguna untuk sedikit mengurangi rasio kompresi dari konstruksi “jenong” piston yang cukup tinggi. Bagian bawah piston ternyata juga perlu dipotong disesuaikan dengan konstruksi piston standar motor guna mencgah bagian bawah piston mentok dengan setang seher atau kruk as. Untuk kompresi sendiri secara teoritis hitungan saya akan berada di sekitar 11.33:1, angka ini saya rasa masih cukup masuk akal untuk digunakan harian (max 12:1), power mesin akan meningkat dibantu oleh kompresi yang padat tapi masih cukup bersahabat dengan jenis bahan bakar yang sering dijumpai harian yaitu Pertamax atau setara dengan RON 92, bahkan pernah beberapa kali karena kondisi darurat saya terpaksa mengisi pertalite dan tidak ada masalah dalam penggunaanya, hanya saja agar mengurangi kerusakan lebih lanjut segera saya recover dengan mengisi bahan bakar setara Pertamax Green (RON95) atau di atasnya atau minimum saya segera isi bahan bakar setara Pertamax kembali.


Nah, sambil review part lain kita sambil kerja saja yuk agar lebih efisien waktu. Pertama-tama tentu kita buka body motor yang sekiranya menutupi bagian mesinya. Bila sudah dibuka kira-kira akan menjumpai pemandangan seperti di atas yaitu silinder dan head nya pun sudah terlihat. Kita lepas dulu komponen karburator besert printilan-printilan-nya, lepas skep dengan cara memutar tutupnya pada karburator berlawanan dengan arah jarum jam, setelah itu tarik skep­-nya keluar dan amankan, jangan sampai terbentur atau tertindih barang lain, kalau rusah ribet guys hehe. Setelah itu, seperti yang ditunjukkan pada no.2 pada gambar di atas.


Untuk membantu melihat posisi “top” pada mesin kita buka terlebih dahulu dua cover magnet seperti ditunjukkan pada gambar di atas dengan menggunakan obeng minus dan memutarnya berlawanan dengan arah jarum jam.


Selanjutnya kita tap terlebih dahulu oli mesin agar ketika kita melepas komponen-komponen mesin oli tidak terlalu banyak tumpah dan berceceran di lantai, hati-hati guys tidak safety, licin, dapat mengakibatkan terpeleset. Setelah itu kita lepas cover klep in dan ex-nya lalu kita lepas cover gear camshaft dengan cara membuka dua baut pengikat cover gear camshafr lalu tarik cover ke arah luar. Lakukan hal ini dengan hati-hati dan teliti untuk mencegah kerusakan cover saat dibuka atau dilepas.

Langkah selanjutnya sebelum melepas tensioner cam chain  atau biasa disebut dengan tonjokan keteng adalah kita mencari posisi “top” pada mesin yang mana dapat dilihat dalam artikel di link ini; http://9-engineering.blogspot.co.id/2016/11/project-bike-jupiter-z-2006-cam-upgrade.html


Nah barulah kita lepas tonjokan keteng-nya dengan cara seperti pada gambar di atas; setelah melepas karet penutup adjuster-nya yang berada di bagian atas tensioner, kita ambil obeng minus dengan kepala yang dapat masuk ke lubang dan putar adjuster ke kanan atau searah jarum jam sampai mentok lalu lepas obeng dengan perlahan, setelah itu kita lepas baut pengikat tonjokan keteng lalu part ini pun dapat dilepas.


Sebelum melepas head cylinder kita lepas dulu (paling tidak) header knalpot agar tidak mengganjal saat pelepasan head cylinder-nya. Seperti pada gambar di atas, pertama kita lepas dulu baut pengikat knalpot yang terletak di bawah footstep belakang, lalu lepas baut pengikat knalpot yang berada di dekat mesin atau swing arm lalu kita lepas dua baut pengikat header knalpot ke head cylinder. Selanjutnya terserah nih hehe, mau di lepas total knalpotnya dari unit sepeda motor atau cukup “puntir” knalpot agar header-nya tidak mengganjal head cylinder, kalau saya cukup saya puntir ya guys.


Setelah itu, seperti gambar di atas; kita lepas dulu gear camshaft nya dengan cara melepas terlebih dahulu baut pengikatnya, lalu lepas gear dari rantai camshaft-nya. Dilanjutkan dengan prosesi melepas cylinder head dan block-nya dengan cara seperti pada no. 12 yaitu lepas baut pengikat silinder di samping yang berjumlah dua buah lalu lepas empat buah baut pengikat head dan block cylinder seperti ditunjukkan pada no. 13, yang perlu diperhatikan di sini adalah melepas baut pada head cylinder dianjurkan dilakukan secara menyilang untuk menghindari deformasi pada cylinder head begitupun ketika memasang; baut harus dikencangkan secara menyilang.


Selanjutnya kita lepas piston yang lama dengan cara melepas circlip dengan cara mencongkel. Agar memudahkan pencongkelan setiap piston pasti dilengkapi dengan coakan seperti ditunjukkan pada gambar di atas. Circlip yang dilepas cukup satu sisi saja lalu sodok pen piston dari sisi sebaliknya dan piston dapat diambil dari connecting rod-nya.


Sebelum memasang piston, sambil kita coba membersihkan sisa kerak dan kotoran pembakaran pada ruang bakar yang ada pada head cylinder agar ketika nanti dipakai lagi output tenaga juga menjadi lebih optimal.

Yak segini dulu ya guys untuk proses perakitan bore up Yamaha Jupiter-Z dengan menggunakan piston 54mm, nanti di part-2 akan saya bahas juga part apa saja yang saya upgrade untuk motor ini. Thank You banget buat semua yang sudah mampir, stay safe and keep safety riding, ciao!


Part-2; 

Regards,

Gigih

 












No comments:

Post a Comment