Search This Blog

Friday, October 17, 2025

Project Bike: Yamaha Jupiter-MX 2010 Part-1 (Reset Sektor Rem Depan)

Merawat motor itu adalah sebuah privilege… taste...

Privilege tentu karena tidak semua orang mempunyai kesempatan dan kemampuan ini, bahkan di kalangan teknisi otomotif sekalipun. Taste karena juga tidak semua orang mampu mem-personalize “rasa” yang diinginkan secara konsisten ke motor yang dituju. Hasil yang didapat juga relatif, namun satu yang hampir pasti adalah; kepuasan batin. Dengan segala cerita di setiap motornya, kami senantiasa membagikan rasa tersebut kepada teman-teman pembaca sekalian yang saya yakin juga memiliki kecintaan yang sama terhadap sepeda motor.

Nah, sudah lama tidak ada rubrik “Project Bike”, sekalian saya mau memperkenalkan “Anggota Keluarga” baru kami yaitu Yamaha Jupiter-MX keluaran 2010 yang tipe kopling manual. Motor ini saya dapat setahun yang lalu dengan tujuan menggantikan Jupiter-Z saya yang mulai terkendala untuk pengadaan spare part (yah itulah problem utama bila motor yang dirawat tahunya cukup tua haha). Motor ini saya gunakan sehari-hari tapi tentu saja dengan serangkaian pengecekan dan beberapa RestoMod awal agar pas dengan selera berkendara saya pribadi.

Cukup beruntung saya mendapatkan unit dengan kondisi yang baik dan standar. Sedikit review untuk spesifikasi dari motor ini; menggunakan mesin 4-tak 1 silinder bore x stroke 54 x 58.7mm dengan volume 134.4cc, 4 katup SOHC berpendingin cairan. Mesin ini saya rasa cocok untuk kebutuhan harian; tenaga yang cukup besar dipakai untuk harian dan touring tapi konsumsi bensin masih cukup reasonable, pendingin air juga menjadikan kita tenang ketika harus berpanas-panasan atau terjebak kemacetan, ini didukung dengan transmisi manual 4 percepatan serta kopling manual, yang memungkinkan pengendara mempunyai kendali penuh terhadap karakter berkendara. Oh iya, kompresi motor ini di 10.9:1, angka ini cukup ideal untuk kondisi ketersediaan dan kualitas bahan bakar yang ada di Indonesia, seperti yang kita tahu bahwa tahun ini produsen bahan bakar negara mengalami beberapa kasus diantaranya adalah indikasi pengoplosan untuk bahan bakar Ron 92 atau Pertamax yang tidak semestinya yang memungkinkan untuk mengakibatkan kerusakan pada mesin, tanki bahan bakar ataupun sistem bahan bakar. Di tambah dengan negara sedang mempersulit bisnis penyedia bensin dari perusahaan swasta, maka ini menambah sentiment di sektor bahan bakar apakah produk-produk dari perusahaan negara memiliki spesifikasi yang cukup bagus dan valid untuk konsumsi mesin kita, jadi ya, saya pikir kompresi di angka tersebut terbilang aman untuk “menenggak” produk-produk dari perusahaan negara tersebut.


Rem depan, menjadi salah satu concern pertama saya. Saya mendapatkan unit dengan master, selang dan caliper standar, namum cakram depanya sudah menggunakan merk PSM floating dengan diameter besar. Saat digunakan rem-nya terasa berayun dan ini menurut saya kurang nyaman dan aman, akhirnya saya putuskan untuk merombaknya terlebih dahulu.

Saya kembalikan terlebih dahulu komponen kampas rem dan cakram depan ke standarnya dengan part no. 3C1-F5805-10 untuk kampas rem depan dan 5TP-F582U-00 untuk cakram depan yang mana semuanya keluaran original dari Yamaha Genuine Part.


Untuk selang rem sendiri saya langsung melakukan upgrade ke tipe braided dari TDR agar feel pengereman depan menjadi lebih presisi dan konsisten saat digunakan.


Saatnya kita mulai untuk proses pembongkaran body agar memudahkan kita untuk mengakses bagian kaki-kaki depan dan bagian mesin yang akan kita kerjakan. Memang sedikit ribet ya guys hahaha, karena motor ini juga memiliki julukan “Musuh Mekanik” karena kerumitanya saat membongkar body, bagaimana tidak? Untuk mengganti busi saja kita harus melepas semua body dan beberapa komponen radiator. Nah maka dari itu agar juga tidak terlalu panjang, kita akan membahas perihal membuka body di rubrik lain ya guys, agar mempersingkat waktu dan lebih fokus ke restomod mesin dan bagian chasis, namun pada intinya, di tahap ini body harus dilepas secara menyeluruh dari batok depan sampai belakang.


Kita ganti terlebih dahulu cakram depanya dengan melepas roda depan, lepas as roda depan yang ditunjukkan pada no. 1 pada gambar di atas dan lepas roda depan secara hati-hati, simpan bushing roda dan pastikan bushing kanan dan kiri tidak tertukar.


Setelah roda depan terlepas, kita lepas terlebih dahulu cakram depanya dengan melepas secara menyilang ke empat baut pengikat cakramnya. Usahakan tingkat kekenduranpun bertahap merata secara menyilang agar mengurangi resiko deformasi pada komponen.


Selanjutnya tentu saja kita persiapkan dang anti cakram dengan yang baru, yang mana saya mengembalikan ke spesifikasi standar original Yamaha. Di sini terlihat perbedaan diameternya cukup jauh, begitu pula untuk fiturnya; cakram yang lama merupakan cakram spek modifikasi dengan diameter lebar dengan fitur floating, sebenarnya tidak ada masalah dengan fitur ini, namun karena saya mendapati bawaan motor ini rem depanya “ndut-ndutan” saya pikir perlu dikembalikan ke spesifikasi standar untuk lebih memudahkan melacak kerusakan apakah memang dari cakram atau komponen lainya seperti caliper depan dan master-nya. Cakram standar dari pabrikan selain diameternya lebih kecil juga merupakan fixed disc brake yang mana seluruh komponen cakram merupakan satu kesatuan material, selain memudahkan proses produksi menurut saya cakram tipe ini memiliki keuntungan feel pengeremanya lebih spontan dibandingkan dengan yang floating, walaupun memang cakram tipe fixed akan lebih mudah untuk panas terlebih karena diameternya yang juga kecil, namun untuk kali ini saya rasa cukup mengingat motor ini dominan akan dipakai untuk harian dengan jarak komuter total kira-kira 70km per hari dengan trek datar dan tingkat kecepatan yang tidak terlalu tinggi.


Langkah selanjutnya kita mengganti kampas rem-nya dengan cara melepas terlebih dahulu caliper depan. Lepas baut no. 1 sampai 4 pada gambar di atas. Untuk bracket cakram modifikasi dan baut no. 3 dan 4 nanti disimpan saja ya guys, tidak perlu digunakan ketika nanti cakram standar dipasang.


Untuk melepas kampas rem, ini sangat mudah guys, cukup kita lepas 2 clip pengikat
positioning pin kampas rem depan lalu tarik keluar pin tersebut, kampas rem akan mudah untuk terlepas.


Di sini terlihat komparasi visual kondisi kampas lama dengan yang baru, tampak kampas rem yang lama masih belum sepenuhnya habis tapi tetap saya ganti, ini agar permukaan gesek dari kampas yang baru dapat “fit” dengan permukaan cakram depan yang baru pula, sehingga diharapkan keausan menjadi lebih merata dan performa pengereman menjadi optimal.


Kita pasang kembali kampas rem dengan tidak lupa membersihkan area di sekitarnya agar meminimalisir resiko seal piston bocor karena debu dan kotoran, juga untuk pemasangan cakram ke velg depan tetap pastikan pengencanganya bertahap menyilang di ke empat baut pengikatnya. Seperti inilah tampilan kaki-kaki depan ketika memakai cakram standar memang tidak terlalu mencolok ya guys namum karena pertimbangan fungsi harian saya akan mencoba settingan cakram seperti ini terlebih dahulu.

Oh iya, ini belum selesai ya guys karena setelah saya cek ada rembesan oli di as shock depan sebelah kiri dan kanan, untuk itu di part-2 nanti kita juga akan membereskan sekalian restorasi untuk suspensi depan, stay tuned terus yah, thank you!


Regards,

Gigih



No comments:

Post a Comment