Knalpot
merupakan salah satu elemen esensial pada mesin. Apalagi kalau berhubungan
dengan memilih knalpot standar atau racing. Ada yang memilih karena tampilan,
ada yang memilih karena suara, ada yang memilih untuk performa, memilih karena
brand dan seagainya. Tapi pengalaman saya kali ini cukup unik karena saya
memilih knalpot dikarenakan keadaan.
Di
tahun 2020, di tengah situasi pandemi seperti ini saya melakukan hal yang cukup
mengkhawatirkan bagi beberapa orang di sekitar saya; pindah kerja. Ya, saya
akan pindah ke tempat kerja yang baru, tetap masihd di bidang otomotif sebagi
engineer. Singkat cerita tempat kerja saya yang baru nanti tidak memperbolehkan
karyawanya untuk membawa kendaraan bermotor yang knalpotnya racing atau tidak
standar (it’s a shame isn’t it?) tapi yah mau bagaimana lagi kan musti follow
untuk mencari nafkah untuk keluarga.
Yup
ini kondisi sebelumnya, sedikit review; mesin udah pake bore up kit 130cc dari
Moto1, head std, Cam Kawahara K1, Karbu PE 24, per kopling BRT daaan knalpot
racing legendaris AHRS F3 yang yaaa sudah mulai berkarat saking lamanya.
Dan
harus saya ganti dengan knalpot standar nan berat ini.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqFRJLh2FWihK0rPzcJUas0n2YEAi3foL2WwT7o0Rse1nusB6JtKQyGq45HV3hyweQhphWKcRe4H7FNcW15wvVTxEwjjZERzamUnraNnCluNXZkqaCYRmcUCRMhLw5q3BqZfUU8OOI9Mg/w400-h265/3.jpg)
First
thing first kita buka dulu empat baut footpeg depan yang ada di bawah mesin.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZjYvSeSoQpvbc3pJ1n0CknmCJ4hUZwwMpI-DV5MvqDsloV7hkcfq2c-_hEQ7Q9TV-Gt6ujUKsrHjIPDA3EOYSjIa3hbJHazwySabJ5f3RIGDMS8h8AHT2Ewrmr9hyo5pXXt1QkXwWM98/w264-h400/4.jpg)
Selanjutnya
lepas dua baut leher knalpot yang ada di dekat head cylinder.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmlOFZiyvazpZcQaq9tIwHjTJER_r7vF32xy3-JawBOLeOg497FLgt2lnXup5v-N6StnSwVn99njw3LCSr9EP8LEvobw_PDjbm0hChOUli6yzRKIWbsNpbSPxpiaOpw7OSEpXxlekYY88/w270-h400/5.jpg)
Lepas
lock nut pivot rem belakang, lalu lepas pull rod dengan cara menginjak pedal
rem hingga terlepas dari lubang pivot pin-nya. Hal ini dilakukan untuk
memudahkan pelepasan knalpot dan pemasangan nanti.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg50hUMZlekr-TE5ifAiI9Nwp1iHDPzdlbKMRDksRLegPjm2U3oNLBO-qVXGwRI6P75GPfQiFjPFx-ebKI7bnWO6N3UnKKDgcmiqnrfAgfWWgU_mzzL7IybOZcOVOwplzZRFkXDhwSr42c/w400-h265/6.jpg)
Terakhir
lepas baut pengikat knalpot yang ada di bawah footstep belakang. Lalu tarik
knalpot lama keluar.
Setelah
itu pasang knalpot standar dan lakukan berkebalikan dari langkah-langkah saat
melepas tadi. Sedikit tips; semua baut pengikat knalpot sebaiknya dipasang
terlebih dahulu tanpa mengencangkan, hal ini akan sangat memudahkan kita nanti
untuk fitting dan pengencangan baut-bautnya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsf2_aigTo30eI7VbELgbv-vgt9o517SEI2kMCgoNtcihmj3TfD69AXZTj2bUN7Ym8ReCnDZlIeevKPbALXzg6A6ioV5c86nE56HSB8-Mlsrc1sxBVdFlXSmscFvWfmZq2BmhQiCJ4mPw/w400-h284/7.jpg)
Sebenarnya
ada lagi 1 baut pengikat di bagian bawah, tapi tidak saya pasang atau mungkin
belum saya pasang lebih tepatnya (hehe) karena lubang belum pas ke dudukanya,
umm... mungkin next week saya setting lagi.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpPyHBtYQ5DNuf81Mrwnk1XfLdS3W3s4Ixs-PXXswEwQEv6iD3qUJcpcRjX-86ZhIbtQMsYOyDJmERsHjtHEpnAqUi56TYjsC_BDhn8EUvtnYufsPoBdYoceZcC5ieQghUH-binRxBjGk/w400-h264/8.jpg)
Last but not least kita setting angin-anginya lagi atau bahasa kerenya jetting. Saya tidak merubah posisi jarum ataupun ukuran spuyer di dalamnya dikarenakan part yang berubah hanya knalpot. Saya langsung men-set kembali air mixture nya ke ideal yang saya inginkan, khas saya adalah memutar scew terbuka full, lalu memutar ke dalam sampai kira-kira 1 putaran setelah per pada screw tersebut mengigit, hal ini ditujukan agar saya mendapatkan campuran bahan bakar-udara sekaya mungkin agar mesin tidak cepat overheat tapi bukaan gas tetap responsif dan tidak brebet.
Saat
posisi tadi bleyer-bleyer gas dan tunggu jika hasilnya saat gas diputar brebet
atau setelah ditutup gas nyangkut, putar masuk air mixture screw setengah
putaran. Ulangi terus proses hingga mendapatkan respon gas yang baik dan
terbebas dari nyangkut ketika gas dilepas. Tentunya dengan memperhatikan
stasioner atau idle dengan menyetel idle screw; diputar berlawanan jarum jam
untuk mengecilkan stasioner dan searah jarum jam untuk membesarkan stasioner.
Setelah
itu tidak lupa untuk dilakukan test ride dengan tidak mengabaikan faktor
keselamatan dan keamanan berkendara. Ketika melakukan test ride juga kita
cermati apakah gejala brebet saat berakselarasi ataupun nyangkut ketika
deselarasi masih terasa? Jika ya kita menepi dulu lalu putar masuk air mixture
screw per setengah putaran lalu bleyer di tempat seperti pada paragraf di atas.
Jika saat test ride kita telah mendapat respon bukaan gas yang baik, bebas
brebet di semua putaran, tidak ada gas nyangkut ketika deselarasi dan stasioner
sudah baik maka proses sudah selesai.
Saya
sendiri saat memakai motor dengan kondisi ini tentu mengalami sedikit penurunan
performa, terutama di top speed, nafas mesin menjadi lebih pendek walau
akselarasi tidak jauh berbeda ketika menggunakan knalpot racing karena kondisi
mesin sudah bore up. Ya semoga saja ada perubahan kebijakan ditempat bekerja
saya yang baru karena pasti mendukung hobi saya dan mungkin beberapa rekan
kerja yang mempunyai passion di tuning perfoma mesin. Btw thanks udah mampir
guys, keep stay tune untuk update tuning saya selanjutnya.
Regards,
Gigih
No comments:
Post a Comment