Search This Blog

Sunday, June 7, 2020

Project Bike: Honda CBR 150R 2012 Upgrade Ohlins Rear Suspension

Modif…. Tuning…. Ngorek…. Ngoprek…. Idenya ga ada abisnya. Tentang mempersonalisasikan si motor sesuai dengan karakter yang kita mau. Mau di sektor mesin, chassis, electrical/lighting, atau body semua terserah kita dan kemampuan kita. Nah di kesempatan kali ini saya mau sedikit sharing mengenai upgrade suspensi belakang ke Ohlins.

Motor Honda CBR 150 fi ini memang tergolong keluaran lama di tahun 2012 lalu ketika pihak Astra Honda Motor waktu itu merubah strategi mendatangkan unit ini CBU dari Thailand menjadi CKD atau Completely Knocked Down, maksudnya part-part nya masih import tapi dirakit di Indonesia.


Yup bentuknya masih standard, even ban sama spion juga masih std. Karena memang masih mumpuni untuk diajak harian maupun turing, lha balap? Udah enggak… hehe, ga boleh sama ibu Negara. So untuk dua pemakaian itu, saya rasa masih cukup mumpuni jadi saya tidak buru-buru melakukan modifikasi sana-sini (biar kantong ga jebol juga hehe). Tapi beberapa waktu belakangan mulai merasakan gejala bottoming di suspensi belakang daaan limbungnya tambah parah jika dipaksa untuk menikung. Semua itu saya pasti rasakan jika berboncengan entah itu dengan istri saya yang berbadan mungil atau dengan rekan-rekan sejawat saya. Terutama untuk bottoming yang meng-inisiasi saya untuk melakukan upgrade sektor suspensi belakang yang memang rata-rata motor standard saya rasa kurang memuaskan.

(Courtesy of Ohlins)

Ada banyak merk atau brand di pasar Indonesia untuk suspensi belakang, mulai peruntukanya untuk harian, semi sport/racing sampai ke full kompetisi, beserta dengan range harganya. Tapi mengapa saya memutuskan untuk mengambil dari produk Ohlins; jelas, Brand, buat para petrol head siapa yang ga kenal dan suspensi dari brand kelas wahid ini sekarang hadir di Indonesia, why not? Buat pake ke motor dengan budget yang sebenernya worth it.

Langsung saya sambangi markas Ohlins di Cikini, Jakarta Pusat. You know what, staff-staffnya sampe ke Direkturnya humble banget bro, asik banget orang-orangnya, mereka sangat welcome dan friendly, ga terkesan meremehkan customer atau ngeliat ini customer berpotensi apa kagak, mereka enggak, ga ragu untuk kasih ilmu dan take conversation sama kita. Jujur sebenernya saya punya beberapa pengalaman masuk ke workshop yang tenar gampanganya gitu, mereka justru malah ngeliat ngeremehin customer, ga semua tapi saya apresiasi buat Ohlins Indonesia, two thumbs up!

(Courtesy of Ohlins)

Setelah ada di sana… ini posisi saya ga bawa si CBR, karena emang saya biasanya dan senengnya part itu saya bawa sendiri lalu pasang sendiri, di samping itu; ini Jakarta, ke Pusat, macetnya bikin males hehehe. Surprisingly tipe suspensi yang buat CBR 150 itu ga ada, musti inden 6 bulan. Ga berhenti sampe di situ mereka kalkulasi dan offer untuk ambil base dari punya MSX 125 yang dicustom, yak dicustom. Garansinya? Settingnya? Harganya? Jaminan? Hehe tenang, mereka pro banget, mereka sudah perhitungkan semuanya dan bakal info semua ke kita sebelum melakukan transaksi atau deal. Mulai dari garansi dan settingan, Ohlins Indonesia punya dyno khusus suspensi setting udah pasti terjamin dan ini istimewa karena garansi resmi masih bisa berlaku. Harga juga mereka akan kalkulasi dan akan tawarkan kita di awal apakah kita mau nanti pelunasan dengan harga yang mereka perkirakan, saya kemarin langsung OK karena itu tadi; worth it, dibilang murah juga enggak ini brand kelas kakap coy skill man power dan service-nya juga five star, ga nyesel lah. Terakhir jaminan, yaaa dari beberapa aspek di atas sih langsung mantap aja saya, plus engineer Ohlins kasih kontak ke kita dan akfif untuk memonitor compatibility kita setelah memakai produk Ohlins.


So, sampe lagi di rumah dan simple unboxing, kita dapet sok assy unit-nya sendiri tentunya, bracket tabung, beberapa pin oli karena suspensi saya hasil tuning-an dan per cadangan dengan konstanta 100 kg/cm, untuk msx kita dapet 2 per, satunya 100kg/cm dan 110 kg/cm dan saya pakai yang 110, serius ini saya excite banget karena berasa punya motor kompetisi sampe-sampe dibikinin suspensi khusus. Ada dokumen garansi dan 2 buku panduan, yang pertama panduan instalasi si suspensi ke tipe motor-nya yang mana ga kepake buat saya hehe, lalu ada owner’s manual yang memudahkan user untuk “memahami” karakter dan handling si suspensi ini.


And then you know what, saya gagal install sendiri hehehe, lho bang itu ga bisa dipasang? Kok Ohlins gitu, hehe tenang, sebenernya itu saya juga udah dikasih tau kalo ada resiko belom fit karena hasil custom, mereka strongly recommend buat memasang di workshop, tapi saya kekeuh pengen coba pasang sendiri.


Alhasil, yup suspensi lama pasang lagi dan balik lagi ke Ohlins Indonesia untuk fitting dan setting suspensi. Setting di sini adalah setting compatibility si suspensi dengan motor dan pengendara. Jadi punya suspensi itu ternyata bisa di fine tuning sesuai dengan karakter kita, kebetulan Ohlins yang saya ambil ini lumayan komplit settingnya dari pre-load, compression dan rebound.



Nah yang disetting pertama adalah preload dan free sag. Eh sek sek, ini saya disclaimer dulu, ini saya memang bukan expert di setting suspensi, tapi setelah baca-baca beberapa literatur dan praktek langsung saya akhirnya paham lagi “Coro Bodho” nya hehe. So, setting preload dan free sag;

1.   Tempatkan motor tegak seperti di ilustrasi di atas, ukur panjang tanpa dinaiki pengendara, ini disebut dengan L1

2.   Naiki motor dengan posisi tegak dengan peralatan berkendara komplit seperti jaket, helm, sepatu dan sarung tanganya, ukur kembali L, kali ini kita sebut dengan L2.

3.    Ukur apakah L1-L2 selisihnya adalah 30±5mm. Jika tidak setting preload adjuster nut, untuk tipe HO 611 saya berada di dekat upper ball joint. Memutar searah jarum jam untuk mengeraskan per atau memperkecil L1-L2, memutar berlawanan jarum jam untuk mengendurkan tekanan per atau memperbesar L1-L2.

4.    Pengendara turun dari motor dan tekan-lepas buntut motor kira-kira 3 kali dan tarik ke atas, buritan musti
       ada pergerakan sekitar 5~15mm yang disebut dengan free sag. Jika terlalu besar, preload dapat
       dikencangkan sedikit, jika terlalu kecil preload dapat dikendorkan sedikit.

Walaupun bukan angka mutlak karena, tapi ukuran di atas adalah angka rata-rata rekomendasi dari Ohlins, Ketika setting preload tidak bisa mendapatkan angka ukuran seperti di atas maka sebaiknya perhitungan konstanta pegas ataupun geometri suspensi dilakukan ulang. Karena preload menjadi tolok ukur pertama untuk handling dan geometri dari sepeda motor kita, melenceng terlalu jauh dari pakem ini bisa mengakibatkan motor menjadi oversteer atau understeer di tikungan dan itu tidak safety. Tidak lupa untuk test jalan sebagai uji lapangan settingan kita, jika motor menjadi terlalu keras maka settingan pre-load dapat dikurangi dan sebaliknya, tanpa mengurangi atau menambah panjang free sag, dikarenakan ini penting agar suspensi memiliki impact margin ketika terkena tekanan, sehingga masih bisa meredam dengan baik.


Nah untuk tipe HO 611, adjuster untuk kompresi ada di tabungnya berupa kenop klik, diputar searah jarum jam untuk mengeraskan atau menutup dan berlawanan jarum jam untuk mengendorkan atau membuka. Compression berguna untuk mengatur seberapa reaktifnya suspensi saat menerima tekanan, seperti contoh saat berakselarasi atau saat terkena polisi tidur. Setting yang dianjurkan Ohlins adalah 16 klik dari posisi full tertutup. Perlu diketahui saat menutup total adjuster jangan menggunakan tenaga ketika sudah mentok, karena dapat merusak komponen valve atau klep yang ada di dalamnya. Setelah setting selesai kembali test jalan, jika saat menikung menjadi limbung dan buntut terasa kehilangan grip, maka kompresi dapat di tambahkan, sebaliknya jika motor terasa keras ketika menerima tekanan maka kompresi dapat dikurangi. Jumlah klik untuk pendekatan sebaiknya 2 klik atau lebih untuk mendapatkan perbedaan signifikan, per-1 klik dapat dilakukan untuk fine tuning.


Untuk rebound adjuster tipe HO 611 terletak di dekat bottom ball joint, juga berupa klik. Diputar searah jarum jam untuk mengeraskan rebound atau menutup, berlawanan jarum jam untuk mengendorkan atau membuka. Rebound damping mengatur reaksi suspensi untuk kembali ke posisi normalnya setelah menerima kompresi. Anjuran setting dari Ohlins untuk tipe ini adalah 12 klik dari posisi menutup, sama seperti compression adjuster; jika klik telah mentok terutup jangan dipaksa dengan tenaga karena dapat merusak komponen valve di dalamnya. Langkah settingnya sama seperti dengan men-setting compression, hanya saja ketika dilakukan test jalan apabila feel yang didapatkan adalah terlalu “mentul-mentul” atau bouncy maka keraskan rebound, sebaliknya jika feel yang didapatkan menjadi keras maka kendorkan rebound.


Nah itu tadi sedikit sharing dari saya untuk upgrade suspensi Ohlins di motor CBR 150 fi 2012 dan bagaimana cara setting fitur-fiturnya sesuai dengan kebutuhan kita. Mungkin kalo ada dari temen-temen juga pengen aplikasi produk Ohlins ke motornya bisa langsung sambangi markas Ohlins Indonesia yang ada di Cikini, Jakarta Pusat atau browsing ke web mereka di; https://ohlinsindonesia.com/ atau http://www.senaautopart.com/ . Thank you banget semua yang udah mampir and see you next time.

Regards

 

Gigih

No comments:

Post a Comment