GIIAS
merupakan event otomotif terbesar di Indonesia yang diselenggarakan secara
rutin setiap tahunya. Menjadi ajang “bergengsi” bagi produsen otomotif
khususnya mobil untuk unjuk pamer produk-produk terbaru dan unggulan untuk
pasar dalam negeri. Dan tentu saja saya tak pernah bosan untuk menghadiri event
ini. Seperti biasa, apa saja yang berkesan di GIIAS 2024 ini? let’s check it out!
Yep,
walau diwarnai drama kecil; kamera lama saya yang sudah mengabdi selama 16
tahun akhirnya error juga haha, tidak menyurutkan saya untuk memberikan sajian
terbaik bagi teman-teman sekalian. Di tahun ini saya rasa exhibitor semakin banyak, sampai-sampai dibuatkan area khusus untuk
part dan motor di luar venue dengan didirikan tenda semi permanen oleh panitia.
Ini menjadi arah positif indicator ekonomi sektor otomotif tahun ini; walau
ekonomi nasional dan global dalam kondisi kurang stabil namun antusiasme
otomotif dalam negeri terus mengalami peningkatan.
Karena
cukup banyaknya mobil yang akan saya bahas di artikel ini maka saya akan bagi
menjadi dua bagian yah, let’s check it
out!
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC5jkSst8RWCtxlpBe2mjVYd_Q4CPWF0EsSAXEhKkdR72w26n4ym5cNUgAokV2V21qTbgCD8Wmctl-xMgYKRFk9yEH7mDs3hIqwxjbl_7QcIb59VoWHHv5S4QLOuogHBiKyocqMlzW4IGphdMzjBKK5S1Mob4yORulctkVdow5MpKFNMs819mUA3pK4jQ/w400-h320/1.JPG)
Langsung
disambut oleh si ganteng Isuzu D-Max varian single
cabin 4x4 yang sepertinya sudah dimodifikasi oleh pabrikan Isuzu dengan
tema industrial tambang yang makin terasa setelah melihat stiker di kiri dan
kanan body-nya. Varian ini menggunakan lampu depan halogen dengan modifikasi bull bar dan dilengkapi dengan fog lamp
tambahan secara external, pastinya tidak perlu takut lagi jalan gelap yah hehe.
Roll bar di bak belakang dengan rotator kuning dan velg kaleng dibalut dengan
ban mud terrain memperkental aura
kendaraan off-road industrial. Mobil ini dibekali dengan mesin 2.5liter turbo
diesel commonrail dengan claim output tenaga dari Isuzu 136PS pada 3.400rpm dan
torsi 32,6kg.m pada 1.800 ~ 2.800rpm.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNNVkTKkBKl58JhBbJP7AP5WA8V3GjMUceoIABz5YirgP-nLk1PRE6wU-cBrituFYMLWbRd2hyoZA2ZWI9AIVsIxn2Vi9hKx354JdkI2SS4VAj6AGr_Dlb0849uoynK5ELg-JBMfpKhnTcFwG65kWgb1A28Lq7sCSpfMTrLRNH0dBJfKlehwHKnnwMOV0/w400-h319/2.jpg)
Masuk
ke interior, kita lihat tidak dekorasinya cukup sederhana namun tetap
fungsional dan rapih. Setir sudah dilengkapi dengan airbag walaupun tanpa switch audio maupun koneksi telepon
ataupun cruise control. Audio single DIN dengan port USB yang mana
bagi saya sendiri sudah cukup untuk hiburan dalam cabin mobil ini. Swich 4WD dilengkapi dengan selector mode 4L dan 4H tentu
disematkan, juga ada fitur differential lock untuk menguncu putaran roda agar
berputar bersamaan akan membantu mobilitas di jalur ekstrim, fitur ini akan
kurang cocok dipakai di jalan aspal karena akan menyebabkan mobil menjadi susah
untuk bermanuver karena roda belakang berputar bersamaan dan malah
mengakibatkan radius putar mobil menjadi lebih lebar. Yang menarik di sini
adalah transmisi manualnya ternyata 6 percepatan! Cukup langka untuk populasi
mobil bak dengan transmisi manual di Indonesia yang rata-rata hanya memiliki 5
percepatan saja.
Electric
car
atau mobil listrik, hmm… bicara jujur memang saya (untuk sekarang) termasuk
orang yang not really into this, tapi
memang untuk yang satu ini sayang untuk dilewatkan; berasal dari pabrikan yang cukup
besar juga pemain lama sebagai produsen mobil global, berbentuk small SUV
harganya pun kompetitif, yap inilah Citroen e C3 atau C3 versi electric. Di
GIIAS 2024 ditawarkan dengan harga 377juta Rupiah “saja” anda sudah dapat mobil
listrik SUV dari Citroen. Dibekali dengan motor elektrik dengan daya max 56hp,
kecepatan maksimum klaim pabrikan 107km/h dan jarak tempuh maksimum adalah
320km tentu menjadi pilihan menarik bagi para konsumen yang saat ini untuk
range harga ini digempur dengan varian-varian dari pabrikan mobil Tiongkok.
Semoga nanti bisa test atau punya unit ini yah hehe, nanti kita kulik lebih
jauh.
Lanjut
kita ke model C5 Aircross, dibanderol di GIIAS dengan harga 1,1miliar Rupiah,
big SUV keluaran Citroen ini dibekali dengan 4 silinder 1.600cc turbo, fakta
menarik dari mesin ini adalah keluarga mesin dengan codename “Prince Engine” yang dikembangkan oleh BMW dan
PSA-Peugeot-Citroen, basis mesin ini digunakan dalam banyak model Citroen dan
Peugeot seperti; Peugeot RCZ, Peugeot 208 GTi juga memakai mesin ini, Citroen
C4 dan bahkan pernah digunakan di Mini Cooper S keluaran tahun 2007~2010.
Nah
ini adalah versi motor bensin dari C3; Citroen C3 Aircross SUV, dibanderol di
GIIAS 2024 dengan harga 289,9juta Rupiah. Tentu beda dengan versi elektrik
mobil ini dibekali dengan mesin bensin 1.200cc turbo 3 silinder.
Mobil
ini juga cukup menarik, Nisan Magnite, bersaing di kelas harga yang mirip-mirip
dengan Citroen C3 Aircross, mobil ini dibekali dengan mesin 1.000cc 3 silinder
turbo. Nissan menjual mobil ini dengan varian transmisi matic X-Tronic CVT dan
manual 5 percepatan.
Masuk
ke kabin tipe X-tronic CVT, kita disuguhkan dengan cluster speedometer full TFT digital yang dapat diganti tampilanya.
Terlihat start-stop button di sebelah
kiri pengemudi, adanya fitur cruise
control dan audionya tentunya dilengkapi dengan Apple Carplay dan Android
Auto untuk medukung koneksi dengan HP atau gadget
anda.
Nah
di booth Nissan ada sesuatu yang
menarik dan edukatif; Nissan E-Power, sebuah sistem penggerak dengan
menggabungkan motor bensin dan listrik, namun yang berbeda di sini adalah motor
bensin tidak langsung menggerakkan roda namun digunakan sebagai generator untuk
mengisi battery atau sumber tenaga
untuk motor listrik. Ini juga cukup solutif dalam era gateway mobil listrik yang sekarang dialami oleh negara kita, yang
mana SPKLU atau sarana charging masih
jarang ditemukan dan mengatasi battery
motor listrik kehabisan di tengah jalan dan menambah jarak tempuhnya.
Dibagi
ke dalam 5 komponen penting; mesin, inverter, motor listrik, battery dan roda. Mesin bakar berbahan
bakar bensin berfungsi sebagai generator untuk charging battery ataupun
sumber energy motor listrik yang diatur oleh inverter. Inverter berfungsi untuk
merubah daya AC ke DC begitupun sebaliknya. Motor listrik sebagai penggerak
roda, battery sebagai penyimpan daya listrik untuk motor
listrik dan roda selain untuk sumbu putar mobil dan penggerak juga sebagai
pengisi daya listrik ketika melakukan deselarasi. Pada akselarasi langsam atau
rendah motor listrik akan memutar roda mengambil listrik dari battery. Bila dibutuhkan akselarasi
instan maka selain mengambil listrik dari battery,
motor bakar akan membantu energy untuk motor listrik, jadi ingat…. Tetap yang
terhubung ke roda adalah motor listrik ya temen-temen. Ketika deselarasi,
putaran roda akan dibalik menjadi charging
untuk mengisi daya battery dan
menyala dan matinya motor bensin sudah diatur secara otomatis.
Kita
bergeser sedikit ada KIA EV6 GT line, dibanderol dengan harga 1.2miliar Rupiah,
mobil ini juga menjadi pionir untuk
pasar mobil listrik bergenre sport.
Spesifikasinya juga cukup fantastis, dari luar saja cakram lebar di keempat
rodanya disematkan untuk mengimbangi motor listrik di depan dan belakang untuk
menunjang sistem all wheel drive
dengan total daya 325PS dan torsi 605Nm. Sekali full charge mobil ini bisa menempuh jarak sekitar 500km dan mobil
ini juga bisa dipakai sebagai “powerbank” berjalan untuk sumber tenaga alat
listrik lainya yang masih dalam spesifikasi daya dan tegangan output maksimal
yang diijinkan oleh KIA.
Interior
mobil inipun juga kental dengan aura sport;
semi bucket seat, setir dengan paddle shifter dan tombol “GT Mode” di
sebelah kanan bawah setir dengan warna stabilo yang cukup mencolok untuk
meng-akses full power dari mobil ini.
Nah
kita lanjut lagi ke booth BMW,
pandangan mata saya tertuju pada model i4 ini, sebuah mobil electric dengan
genre grand coupe yaitu coupe dengan 4 pintu untuk penumpang.
Mobil berpenggerak roda belakang ini menggendong motor listrik dengan klaim
tenaga 300-an HP dan jarak tempuh maksimalnya dapat mencapai 580km sekali charging full.
Masuk
ke interior kita disambut dengan dashboard
dengan model curved atau
melengkung untuk mempermudah pengendara melihat informasi mobil atau melakukan setting. BMW men-desain interior dengan
meminimalisasi tombola tau kenop fisik untuk menambah nuansa lega pada
penumpang dan pengendara.
Oke guys, saatnya kita rehat
sejenak sebelum lanjut ke part-2 yah, thank you banget bagi yang udah mampir.
Link Part-2; https://9-engineering.blogspot.com/2024/09/event-report-giias-2024-part-2.html
No comments:
Post a Comment