Search This Blog

Saturday, September 7, 2024

Event Report: GIIAS 2024 Part-1

GIIAS merupakan event otomotif terbesar di Indonesia yang diselenggarakan secara rutin setiap tahunya. Menjadi ajang “bergengsi” bagi produsen otomotif khususnya mobil untuk unjuk pamer produk-produk terbaru dan unggulan untuk pasar dalam negeri. Dan tentu saja saya tak pernah bosan untuk menghadiri event ini. Seperti biasa, apa saja yang berkesan di GIIAS 2024 ini? let’s check it out!

Yep, walau diwarnai drama kecil; kamera lama saya yang sudah mengabdi selama 16 tahun akhirnya error juga haha, tidak menyurutkan saya untuk memberikan sajian terbaik bagi teman-teman sekalian. Di tahun ini saya rasa exhibitor semakin banyak, sampai-sampai dibuatkan area khusus untuk part dan motor di luar venue dengan didirikan tenda semi permanen oleh panitia. Ini menjadi arah positif indicator ekonomi sektor otomotif tahun ini; walau ekonomi nasional dan global dalam kondisi kurang stabil namun antusiasme otomotif dalam negeri terus mengalami peningkatan.

Karena cukup banyaknya mobil yang akan saya bahas di artikel ini maka saya akan bagi menjadi dua bagian yah, let’s check it out!

Langsung disambut oleh si ganteng Isuzu D-Max varian single cabin 4x4 yang sepertinya sudah dimodifikasi oleh pabrikan Isuzu dengan tema industrial tambang yang makin terasa setelah melihat stiker di kiri dan kanan body-nya. Varian ini menggunakan lampu depan halogen dengan modifikasi bull bar dan dilengkapi dengan fog lamp tambahan secara external, pastinya tidak perlu takut lagi jalan gelap yah hehe. Roll bar di bak belakang dengan rotator kuning dan velg kaleng dibalut dengan ban mud terrain memperkental aura kendaraan off-road industrial. Mobil ini dibekali dengan mesin 2.5liter turbo diesel commonrail dengan claim output tenaga dari Isuzu 136PS pada 3.400rpm dan torsi 32,6kg.m pada 1.800 ~ 2.800rpm.


Masuk ke interior, kita lihat tidak dekorasinya cukup sederhana namun tetap fungsional dan rapih. Setir sudah dilengkapi dengan airbag walaupun tanpa switch audio maupun koneksi telepon ataupun cruise control. Audio single DIN dengan port USB yang mana bagi saya sendiri sudah cukup untuk hiburan dalam cabin mobil ini. Swich 4WD dilengkapi dengan selector mode 4L dan 4H tentu disematkan, juga ada fitur differential lock untuk menguncu putaran roda agar berputar bersamaan akan membantu mobilitas di jalur ekstrim, fitur ini akan kurang cocok dipakai di jalan aspal karena akan menyebabkan mobil menjadi susah untuk bermanuver karena roda belakang berputar bersamaan dan malah mengakibatkan radius putar mobil menjadi lebih lebar. Yang menarik di sini adalah transmisi manualnya ternyata 6 percepatan! Cukup langka untuk populasi mobil bak dengan transmisi manual di Indonesia yang rata-rata hanya memiliki 5 percepatan saja.


Electric car
atau mobil listrik, hmm… bicara jujur memang saya (untuk sekarang) termasuk orang yang not really into this, tapi memang untuk yang satu ini sayang untuk dilewatkan; berasal dari pabrikan yang cukup besar juga pemain lama sebagai produsen mobil global, berbentuk small SUV harganya pun kompetitif, yap inilah Citroen e C3 atau C3 versi electric. Di GIIAS 2024 ditawarkan dengan harga 377juta Rupiah “saja” anda sudah dapat mobil listrik SUV dari Citroen. Dibekali dengan motor elektrik dengan daya max 56hp, kecepatan maksimum klaim pabrikan 107km/h dan jarak tempuh maksimum adalah 320km tentu menjadi pilihan menarik bagi para konsumen yang saat ini untuk range harga ini digempur dengan varian-varian dari pabrikan mobil Tiongkok. Semoga nanti bisa test atau punya unit ini yah hehe, nanti kita kulik lebih jauh.



Lanjut kita ke model C5 Aircross, dibanderol di GIIAS dengan harga 1,1miliar Rupiah, big SUV keluaran Citroen ini dibekali dengan 4 silinder 1.600cc turbo, fakta menarik dari mesin ini adalah keluarga mesin dengan codename “Prince Engine” yang dikembangkan oleh BMW dan PSA-Peugeot-Citroen, basis mesin ini digunakan dalam banyak model Citroen dan Peugeot seperti; Peugeot RCZ, Peugeot 208 GTi juga memakai mesin ini, Citroen C4 dan bahkan pernah digunakan di Mini Cooper S keluaran tahun 2007~2010.



Nah ini adalah versi motor bensin dari C3; Citroen C3 Aircross SUV, dibanderol di GIIAS 2024 dengan harga 289,9juta Rupiah. Tentu beda dengan versi elektrik mobil ini dibekali dengan mesin bensin 1.200cc turbo 3 silinder.


Mobil ini juga cukup menarik, Nisan Magnite, bersaing di kelas harga yang mirip-mirip dengan Citroen C3 Aircross, mobil ini dibekali dengan mesin 1.000cc 3 silinder turbo. Nissan menjual mobil ini dengan varian transmisi matic X-Tronic CVT dan manual 5 percepatan.


Masuk ke kabin tipe X-tronic CVT, kita disuguhkan dengan cluster speedometer full TFT digital yang dapat diganti tampilanya. Terlihat start-stop button di sebelah kiri pengemudi, adanya fitur cruise control dan audionya tentunya dilengkapi dengan Apple Carplay dan Android Auto untuk medukung koneksi dengan HP atau gadget anda.


Nah di booth Nissan ada sesuatu yang menarik dan edukatif; Nissan E-Power, sebuah sistem penggerak dengan menggabungkan motor bensin dan listrik, namun yang berbeda di sini adalah motor bensin tidak langsung menggerakkan roda namun digunakan sebagai generator untuk mengisi battery atau sumber tenaga untuk motor listrik. Ini juga cukup solutif dalam era gateway mobil listrik yang sekarang dialami oleh negara kita, yang mana SPKLU atau sarana charging masih jarang ditemukan dan mengatasi battery motor listrik kehabisan di tengah jalan dan menambah jarak tempuhnya.


Dibagi ke dalam 5 komponen penting; mesin, inverter, motor listrik, battery dan roda. Mesin bakar berbahan bakar bensin berfungsi sebagai generator untuk charging battery ataupun sumber energy motor listrik yang diatur oleh inverter. Inverter berfungsi untuk merubah daya AC ke DC begitupun sebaliknya. Motor listrik sebagai penggerak roda, battery  sebagai penyimpan daya listrik untuk motor listrik dan roda selain untuk sumbu putar mobil dan penggerak juga sebagai pengisi daya listrik ketika melakukan deselarasi. Pada akselarasi langsam atau rendah motor listrik akan memutar roda mengambil listrik dari battery. Bila dibutuhkan akselarasi instan maka selain mengambil listrik dari battery, motor bakar akan membantu energy untuk motor listrik, jadi ingat…. Tetap yang terhubung ke roda adalah motor listrik ya temen-temen. Ketika deselarasi, putaran roda akan dibalik menjadi charging untuk mengisi daya battery dan menyala dan matinya motor bensin sudah diatur secara otomatis.


Kita bergeser sedikit ada KIA EV6 GT line, dibanderol dengan harga 1.2miliar Rupiah, mobil ini juga menjadi pionir untuk pasar mobil listrik bergenre sport. Spesifikasinya juga cukup fantastis, dari luar saja cakram lebar di keempat rodanya disematkan untuk mengimbangi motor listrik di depan dan belakang untuk menunjang sistem all wheel drive dengan total daya 325PS dan torsi 605Nm. Sekali full charge mobil ini bisa menempuh jarak sekitar 500km dan mobil ini juga bisa dipakai sebagai “powerbank” berjalan untuk sumber tenaga alat listrik lainya yang masih dalam spesifikasi daya dan tegangan output maksimal yang diijinkan oleh KIA.



Interior mobil inipun juga kental dengan aura sport; semi bucket seat, setir dengan paddle shifter dan tombol “GT Mode” di sebelah kanan bawah setir dengan warna stabilo yang cukup mencolok untuk meng-akses full power dari mobil ini.



Nah kita lanjut lagi ke booth BMW, pandangan mata saya tertuju pada model i4 ini, sebuah mobil electric dengan genre grand coupe yaitu coupe dengan 4 pintu untuk penumpang. Mobil berpenggerak roda belakang ini menggendong motor listrik dengan klaim tenaga 300-an HP dan jarak tempuh maksimalnya dapat mencapai 580km sekali charging full.


Masuk ke interior kita disambut dengan dashboard dengan model curved atau melengkung untuk mempermudah pengendara melihat informasi mobil atau melakukan setting. BMW men-desain interior dengan meminimalisasi tombola tau kenop fisik untuk menambah nuansa lega pada penumpang dan pengendara.

Oke guys, saatnya kita rehat sejenak sebelum lanjut ke part-2 yah, thank you banget bagi yang udah mampir. 

Link Part-2; https://9-engineering.blogspot.com/2024/09/event-report-giias-2024-part-2.html


Regards,

Gigih



























No comments:

Post a Comment