Bagi yang pengen ngeliat Part-1 bisa ke link ini
nih; (https://9-engineering.blogspot.com/2020/07/cara-ganti-piston-master-rem-belakang.html)
Nah dari perbandingan ini bisa dilihat part piston
yang lama membranya sudah kurang membuka sehingga dapat mengakibatkan minyak
tidak terpompa ke caliper dengan sempurna, alhasil bisa membuat pengereman jadi
tidak optimal, ga safety guys! Berbeda dengan piston yang baru, terlihat
membran masih mengembang.
Setelah ini maka rakit kembali dengan langkah
kebalikan dari yang ada di part-1; Pasang piston kembali ke dalam housing
master rem à Pasang
push rod à
Pasang circlip à
Pasang kembali Dust Seal à Pasang
lock nut adjuster dan adjusternya à
Pasang kembali pin à Pasang
kembali master ke foostep kanan dengan kondisi tangki masih terbebas dan tutup
boleh terbuka, ini nanti akan memudahkan kita untuk memasukkan minyak rem pada
saat proses bleeding à Pasang
kembali as pedal rem dan pasang clip-nya à
Pasang kembali footstep kanan
Lalu isi minyak rem ke tangki sesuai dengan batas
maksimal atau upper.
Nah untuk mempercepat proses pengisian minyak rem
ke system dapat digunakan metode sumbat seperti yang saya pakai. Jadi kita cari
baut yang ukuran ulir serta M-nya sama lalu kita sumbatkan berurutan dengan
aliran minyak rem.
Jadi sumbat pertama di saluran keluar master rem,
pompa atau injak-lepas pedal sampai pedal keras dengan tetap memonitor minyak
rem agar tidak sampai kehabisan. Jika sudah keras, pasang kembali baut nipple
selang rem dan lepas nipple ke caliper dan ganti dengan baut sumbatan agar
saluran keluar di selang rem tersumbat lalu pompa lagi hingga keras. Jika sudah
keras maka pasang selang rem dan baut nipple nya ke caliper lalu injak sampai
keras. Dengan catatan tetap memonitor minyak rem agar tidak kehabisan.
Lalu kendorkan bleeding port untuk memulai proses
bleeding atau mengeluarkan angin pada system pengereman. Hal ini perlu
dilakukan karena sifat gas atau udara dapat dikompresi yang bisa menyebabkan
telatnya respon dari rem, maka angin atau udara itu harus dikeluarkan agar
system rem murni minyak di dalamnya. Sifat minyak atau cairan adalah tidak
dapat dikompresi artinya gaya akan diteruskan sama besarnya maka inilah
pentingnya proses bleeding. Oh iya sebaiknya saluran bleeding port disambung
dengan selang bening lalu ujung lainya ditadahkan ke dalam wadah pembuangan
minyak ini ditujukan agar minyak tidak berceceran dan mempermudah kita untuk
melihat angin yang keluar dari system saat dilakukan bleeding.
Dalam posisi bleeding port kendor pompa kembali
pedal dan lihat sampai tidak ada gelembung atau udara yang keluar dalam selang
bening. Jika tidak memakai selang bening pastikan bahwa minyak yang keluar ke
dalam wadah pembuangan seiring dengan tekanan pedal rem. Tahan pedal rem di
posisi tekan full lalu kencangkan baut bleeding port. Pompa kembali pedal
hingga keras lalu tahan pedal rem dan kendorkan lagi perlahan sampai pedal
dapat tertekan maksimal atau “gembos”. Lalu ulangi lagi dengan memompa pedal
rem dan lihat apakah masih ada gelembung yang keluar atau tidak saat 2 kali pompa
pertama, jika tidak atau minyak sudah keluar sesuai dengan injakan pedal maka pompa
3 kali dan tahan pedal lalu kencangkan dan pompa lagi hingga keras. Nah sekali
lagi kita ulang dari proses mengendorkan bleeding port sampai ke kembali
dikencangkan.
Nah akhirnya penggantian piston master rem belakang
sudah selesai, tidak lupa untuk melakukan test rem di kecepatan rendah, lalu
dilanjut ke beban sedang lalu baru bisa valid untuk dipakai lagi seperti biasa.
Tetap jaga keselamatan dan keamanan berkendara baik saat melakukan test jalan
maupun pemakaian biasa. See you next time and thank you for coming
Regards
No comments:
Post a Comment