Search This Blog

Friday, July 17, 2020

Cara Ganti Piston Master Rem Belakang Honda CBR 150 fi 2012 (Part-2)

OK, di part-1 lalu saya share mengenai pembongkaran Master Rem belakang, nah di part-2 ini kita lanjut ke penggantian piston set lalu cara pasang (secara general) dan bleeding atau memasukkan minyak rem ke system pengereman.



Nah dari perbandingan ini bisa dilihat part piston yang lama membranya sudah kurang membuka sehingga dapat mengakibatkan minyak tidak terpompa ke caliper dengan sempurna, alhasil bisa membuat pengereman jadi tidak optimal, ga safety guys! Berbeda dengan piston yang baru, terlihat membran masih mengembang.

Setelah ini maka rakit kembali dengan langkah kebalikan dari yang ada di part-1; Pasang piston kembali ke dalam housing master rem à Pasang push rod à Pasang circlip à Pasang kembali Dust Seal à Pasang lock nut adjuster dan adjusternya à Pasang kembali pin à Pasang kembali master ke foostep kanan dengan kondisi tangki masih terbebas dan tutup boleh terbuka, ini nanti akan memudahkan kita untuk memasukkan minyak rem pada saat proses bleeding à Pasang kembali as pedal rem dan pasang clip-nya à Pasang kembali footstep kanan


Lalu isi minyak rem ke tangki sesuai dengan batas maksimal atau upper.


Nah untuk mempercepat proses pengisian minyak rem ke system dapat digunakan metode sumbat seperti yang saya pakai. Jadi kita cari baut yang ukuran ulir serta M-nya sama lalu kita sumbatkan berurutan dengan aliran minyak rem.


Jadi sumbat pertama di saluran keluar master rem, pompa atau injak-lepas pedal sampai pedal keras dengan tetap memonitor minyak rem agar tidak sampai kehabisan. Jika sudah keras, pasang kembali baut nipple selang rem dan lepas nipple ke caliper dan ganti dengan baut sumbatan agar saluran keluar di selang rem tersumbat lalu pompa lagi hingga keras. Jika sudah keras maka pasang selang rem dan baut nipple nya ke caliper lalu injak sampai keras. Dengan catatan tetap memonitor minyak rem agar tidak kehabisan.


Lalu kendorkan bleeding port untuk memulai proses bleeding atau mengeluarkan angin pada system pengereman. Hal ini perlu dilakukan karena sifat gas atau udara dapat dikompresi yang bisa menyebabkan telatnya respon dari rem, maka angin atau udara itu harus dikeluarkan agar system rem murni minyak di dalamnya. Sifat minyak atau cairan adalah tidak dapat dikompresi artinya gaya akan diteruskan sama besarnya maka inilah pentingnya proses bleeding. Oh iya sebaiknya saluran bleeding port disambung dengan selang bening lalu ujung lainya ditadahkan ke dalam wadah pembuangan minyak ini ditujukan agar minyak tidak berceceran dan mempermudah kita untuk melihat angin yang keluar dari system saat dilakukan bleeding.

Dalam posisi bleeding port kendor pompa kembali pedal dan lihat sampai tidak ada gelembung atau udara yang keluar dalam selang bening. Jika tidak memakai selang bening pastikan bahwa minyak yang keluar ke dalam wadah pembuangan seiring dengan tekanan pedal rem. Tahan pedal rem di posisi tekan full lalu kencangkan baut bleeding port. Pompa kembali pedal hingga keras lalu tahan pedal rem dan kendorkan lagi perlahan sampai pedal dapat tertekan maksimal atau “gembos”. Lalu ulangi lagi dengan memompa pedal rem dan lihat apakah masih ada gelembung yang keluar atau tidak saat 2 kali pompa pertama, jika tidak atau minyak sudah keluar sesuai dengan injakan pedal maka pompa 3 kali dan tahan pedal lalu kencangkan dan pompa lagi hingga keras. Nah sekali lagi kita ulang dari proses mengendorkan bleeding port sampai ke kembali dikencangkan.

Nah akhirnya penggantian piston master rem belakang sudah selesai, tidak lupa untuk melakukan test rem di kecepatan rendah, lalu dilanjut ke beban sedang lalu baru bisa valid untuk dipakai lagi seperti biasa. Tetap jaga keselamatan dan keamanan berkendara baik saat melakukan test jalan maupun pemakaian biasa. See you next time and thank you for coming

Regards

 

Gigih

No comments:

Post a Comment