Search This Blog

Wednesday, November 30, 2016

Project Bike: Jupiter-Z 2006, Cam Upgrade Kawahara K1



3 bulan berlalu sejak postingan terakhir saya, hehe maaf bikin nunggu ada beberapa urusan soalnya yang tentunya masih berhubungan dengan otomotif, nanti deh saya bikinin reportnya hehe. Nah dari artikel Piston Prep Jupiter-Z http://9-engineering.blogspot.co.id/2016/08/piston-preps-for-project-bike-jupiter-z.html ini kelanjutanya, kita bongkar ruang bakar Yamaha Jupiter-Z tahun 2006 (T110SE), kita cek, lakukan maintenance dan penggantian beberapa part sampai upgrade cam racing, so shall we start…

Ini motor umurnya udah 10 tahun dan belom pernah saya dapat masalah serius karenanya. Tapi yah… yang namanya usia memang ga bisa nipu, sangat wajar jika ada beberapa parts yang perlu diremajakan kembali. Mesin… memang masih kuat untuk berlari mengejar motor-motor lain keluaran terbaru sekalipun tapi penasaran rasanya jika tidak membuka dan mencari tahu apa yang terjadi di dalamnya


Langkah pertama tentunya bodi depan dicopoti dan ditap/dikeluarkan oli mesinya dan di copot karburatornya.



Ga perlu dicopot semuanya bro, cukup baut intake manifolnya aja biar head cylindernya nanti bisa dilepas dengan bebas. Bukanya pake kunci L tentunya.

Selanjutnya adalah membuka cover valve atau cover klep intake dan exhaust, catatan pas buka part ini adalah hati-hati saat memutar menggunakan kunci karena cover vave ini terbuat dari aluminium maka relative lunak. Salah-salah atau terlalu kasar bisa bikin ujung dari segi enamnya bisa dol dan makin susah bongkarnya. Pelepasan cover ini selain diperlukan untuk setting klep nantinya juga membantu positioning cam saat dilakukan penggantian nanti.

Setelah cover terlepas selanjutnya copot busi (biar kompresi ga padet pas putar-puter kruk asnya, juga lepas footstep dan pedal persnelingnya. Step berikut; kita akan melepas chamshaft chain.



Buka timing indicator cover dengan menggunakan obeng minus. Ini perlu dilakukan agar posisi timing pada saat melakukan pembongkaran dan pemasangan nanti mudah dipantau.



Posisikan top kompresi dengan cara; memutar mur di dalam crankcase cover sebelah kiri sampai tanda “I” terlihat (lihat gambar). Cek apakah klep intake dan exhaust dalam posisi menutup dengan cara menggoyang ke-dua rocker arm pada klep dengan tangan (lihat gambar) jika kedua rocker arm tersebut dapat digoyangkan maka posisi top mesin sudah terpenuhi dan dapat dilanjutkan dengan melepas cover gear camshaft.


Setelah cover terlepas akan terlihat marking di gear camshaft yang kira kira segaris dengan pucuk segitiga pada head cylinder, ini juga merupakan salah satu konfirmasi posisi top kompresi pada mesin. Jika belum segaris dapat kita posisikan kembali dengan melihat tanda “I” pada crankcase cover sebelah kiri dan melakukan konfirmasi klep dengan cara menggoyang dengan tangan. 


Langkah selanjutnya adalah melepas tensioner cam chain atau yang biasa orang bilang tensioner kamprat. Tidak langsung dibuka pada dua baut pengikatnya tetapi kita posisikan terlebih dahulu tensioner pada posisi bebas atau tidak menekan cam chain atau rantai kamprat-nya. Lepas karet penutup cukup dicongkel dengan menggunakan kuku jari, awas hati-hati! Simpan karetnya karena itu mencegah air dan kotoran lain masuk ke mesin melalui tensioner.


Pas karet dilepas akan keliatan profil seperti gambar di atas. Nah, puter deh profil tersebut pake obeng minus searah jarum jam sampai mentok. Ini berfungsi untuk membebaskan penekan yang ada pada tensioner ini ke rantai cam chain. Kalau sudah barulah aman untuk melepas dua baut yang mengikat tensioner assy ke cylinder.


Langkah selanjutnya adalah melepas crankcase cover sebelah kiri yang menutup sepul atau AC Generator Assy. Tidak lupa untuk melepas soket stator atau kumparan sepul yang menempel pada crankcase cover kiri agar tidak tersambung pada kabel bodi dan crankcase cover kiri dapat dilepas secara penuh.

Setelah crankcase cover kiri terbuka maka akan terlihat magnet seperti gambar di atas. Tahan putaran magnet dengan penahan alat penahan cvt (semisal) agar saat melepas baut cam gear dan magnet kruk as tidak ikut berputar. Pertama lepas dulu baut cam gear-nya lalu baut magnet.



Setelah baut cam gear terlepas kita bisa mengeluarkan cam gear-nya. Setelah baut magnet terlepas kita dapat melanjutkan ke proses pelepasan magnet atau rotor. Pakailah bantuan trekker untuk melepas magnet, semisal saya menggunakan trekker magnet untuk Jupiter-Z keluaran Wipro. Putar handle trekker dengan tangan searah jarum jam disertai pukulan ringan untuk menggetarkan magnet dengan menggunakan palu karet jika putaran handle mulai terasa sangat berat dan magnet belum juga lepas.


Setelah magnet terlepas maka akan terlihat komponen untuk electric starting mesin seperti gambar di atas. Tarik keluar spi atau key dari kruk as, tarik starting gear lalu yang terakhir tarik starting clutchnya, semuanya dilakukan manual dengan tangan dan SIMPAN DI TEMPAT YANG BERSIH!!! Di samping ini merupakan bagian internal mesin yang memang riskan terhadap kotoran, starting clutch juga lebih rentan terhadap kotoran. Jika sampai kotoran masuk ke dalam komponen starting clutch, starting clutch dapat macet dan membuat komponen di dalam motor starter hancur karena over rev, jika hal itu terjadi mau tidak mau anda harus mengeluarkan kocek lebih dari Rp. 500.000,- untuk melakukan perbaikan dan penggantian komponen ini.


Setelah itu kita lepas dulu head cylindernya, kendorkan dulu 2 baut pengikat head cylinder yang ada di samping cylinder.


Lalu kendorkan empat baut cylinder, kondisikan tekanan ke cylinder head merata dengan melakukan pengendoran secara berlahan menyilang di empat bautnya. Contoh yang saya gunakan formasi menyilang seperti gambar di atas. Lalu ingat juga posisi ring yang terbuat dari tembaga terletak di mana. Itu merupakan jalur oli maka pada baut diberi ring tembaga supaya tidak terjadi kebocoran oli.


Setelah baut pengikat head cylinder terlepas maka head cylinder dan cylindernya dapat ditarik keluar. Balik lagi ke crankcase kiri di mana karet tensioner cam chain sudah dapat di lepas. Untuk guide stopper 1 dapat langsung ditarik kea rah cylinder dengan menggunakan tangan, sedangkan guide stopper 2 harus melepas baut pengikatnya dulu pada crankcase sebelah kiri. Setelah itu cam chain dapat dilepas dari kruk as dengan mudah.


Piston juga sudah dapat dilepas dengan mencongkel circlip seperti ditunjukkan pada gambar (ilustrasi).


Tuh keliatan kerak yang menumpuk di bagian atas piston, itu adalah kerak 10 tahun hehehe, tapi wajar karena tidak ada tanda-tanda deformasi dikarenakan tumbukan dengan klep atau detonas. Saya cek bagian samping juga belom ada lecet sehingga belom perlu untuk oversize pada ruang bakar.



Begitupun pada ruang bakar di head cylinder; terdapat kerak yang telah menumpuk, dikarenakan tidak adanya cacat fisik dan deformasi maka cukup dibersihkan dengan cara disikat menggunakan sikat kawat.

Selanjutnya adalah mengganti camshaft; yang pertama dilakukan adalah melepas locking plate dengan cara melepas baut locking plate seperti yang ditunjukkan pada gambar. Jika sudah maka camshaft assy dapat ditarik keluar (mungkin nanti saya akan bahas detail cara melepas camshaft dari yang aman setelah saya membuat dan menemukan cara yang lebih “beradab”, hehe tunggu ya).

Nah itulah wujud dari camshaft assy Jupiter-Z, sekilas masih mulus dan tidak ada kerusakan sama sekali. Tapi untuk peningkatan performa saya ganti part ini ke versi racing. Saya akan mengambil flange-nya saja yang kebetulan dapat saya tarik manual menggunakan tangan.


Untuk camshaft yang digunakan saya memilih Kawahara Racing Camshaft tipe K1 untuk Jupiter-Z tahun 2004 yang memiliki durasi 2600. Saya memilih produk ini dikarenakan selain harga yang terjangkau, cam tipe K1 sangat cocok untuk mesin standar tune up yang masih berfungsi untuk harian sehingga tidak memerlukan penggantian dan penyesuaian part lain seperti menggunakan klep racing, setel kompresi dan sebagainya, istilah kerenya “Plug and Play”, juga kiprah Kawahara-Racing yang telah cukup lama melintang di balap dan riset di racing part sehingga kualitasnya juga dapat diandalkan. Info lebih lanjut mungkin bisa langsung buka di www.kawahara-racing.com


Untuk bearing saya memakai merk SKF, bearing asal Swedia ini memang udah tidak diragukan lagi kualitasnya http://www.skf.com/id/en/index.html?switch=y


Lalu pasang flange dan bearingnya dengan formasi seperti camshaft standar pabrikan, yang perlu diperhatikan adalah coakan flange harus segaris dengan coakan yang ada pada camshaft (lihat gambar di atas). Fungsi dari penempatan coakan ini adalah untuk tempat cam gear supaya marking tetap pada tempatnya.



Tinggalkan sejenak camshaft yang sudah siap dipasang, kita beralih ke pengecekan kelayakan spare part lain. Pertama adalah guide stopper 2 yang kontak langsung dengan tensioner assy dan mengencangkan cam chain dari atas. Dapat terlihat kondisi guide stopper 2 yang lama sudah rusak parah sampai ada bagian yang patah (untung ketauan, kalo sampai copot dan kegiling bisa berantakan semua mesinya) juga terlihat bagian samping seperti hangus. Daripada beresiko besar lebih baik diganti baru, part ini memiliki nomor; 5TN-E2241-10. Begitu pula dengan guide stopper 1 walau tidak ada bagian yang patah tapi guide stopper yang gosong permukaanya, partikelnya dapat terlepas dan mungkin saja bisa menyumbat sistem pelumasan, daripada itu terjadi lebih baik diganti sekalian ya kan. Part number untuk guide stopper 1 adalah; 5TN-E2231-10. http://parts.yamaha-motor.co.id/ypec_b2c/


Untuk cam chain memang tidak ada perbedaan yang berarti tapi keausan siapa yang tahu toh juga baru bongkar hehehe, sekalian-sekalian dan biar suara kasar tidak timbul lagi dalam jangka waktu yang lama maka kita ganti sekalian. Part number untuk cam chain adalah; 94568-79086.


Oke, saatnya merakit kembali, pertama-tama pasang kembali camshaft ke head cylinder dengan langkah yang berkebalikan dengan saat melepasnya dari head cylinder tadi.




Setelah itu pasang piston yang baru ke connecting rod-nya, dan jangan lupa untuk memposisikan ring seperti pada artikel Piston Preps for Project Bike: Jupiter-Z 2006 http://9-engineering.blogspot.co.id/2016/08/piston-preps-for-project-bike-jupiter-z.html



Dengan melihat detail pengerjaan yang telah dijelaskan di atas serta melakukan pemasangan dengan prinsip pada posisi top kompresi, kita bisa melakukan perakitan kembali part-part tersebut dengan poin-poin pemasangan sebagai berikut;



1.      Memasang cam chain, guide stopper 1 dan 2 serta memasang magnet/rotor.
2.      Memasang cylinder dan head cylinder.
3.      Memasang camshaft gear.
4.      Memasang tensioner assy.
5.      Memasang crankcase cover sebelah kiri.
6.      Melakukan penyetelan celah klep.
7.      Melakukan pengecekan siklus mesin secara manual (electrical dan bahan bakar off).
8.      Memasang karburator dan intake manifoldnya serta memasang busi kembali.
9.      Memasang perangkat footstep dan pedal persnelling serta cover-cover pada mesin.
10.   Pengisian oli ke mesin dan pengecekan ulang.


Ketika ingin menyalakan mesin sebaiknya selah dulu dengan menggunakan kick starter dalam kunci kontak posisi off sebanyak 3-5 kali, ini bertujuan agar oli dapat naik dulu ke ruang bakar. Jika sudah lakukan pemanasan dan jangan langsung mengendarai motor pada beban penuh atau rpm tinggi.




Setelah dilakukan tune up dan upgrade cam menggunakan Kawahara-Racing K1 yang sangat terasa adalah suara mesin menjadi lebih senyap, karena part jeroan mesin yang dulu memang sudah sangat aus dan berkerak, yaa wajar saja di area cam chain sering timbul suara kemrasak saat diajak berakselarasi. Akselarasi mesin juga membaik dikarenakan adanya penggantian dan pembersihan ruang bakar dan memang ada sedikit pergeseran karakter mesin berhubungan dengan penggantian cam ke tipe racing; tenaga jadi lebih terasa di putaran tinggi jadi sangat cocok dalam berkendara jarak jauh. Sebagai catatan memang ada suara sedikit berisik saat mesin panas dari area rocker arm itu dikarenakan lift klep yang lebih tinggi dari cam jenis ini, tapi tidak masalah jika anda masih menganut part mesin dan CDI standar, jika dirasa menggangu rocker arm dapat diganti dengan kepunyaan Suzuki Smash 110 kisaran tahun 2006.

Terima kasih sudah membaca artikel ini, saran dan masukan dari pembaca sekalian tentu saya butuhkan. Semoga bermanfaat dan tetap safety riding. Tunggu artikel-artikel menarik lainya yah, see ya

Best Regards,

Gigih P.
 

No comments:

Post a Comment