Jupiter-Z keluaran tahun 2004, memang
bukan tergolong kendaraan yang baru. Tapi walau begitu tenaga motor ini masih
ada, untuk ukuran motor harian saya sangat puas memakai motor ini, apalagi
mesinya yang tergolong awet; semenjak beli pertama belum pernah turun mesin dan
tidak ada kendala berarti! Sekarang suara berisik mulai timbul dari area head
cylinder, berarti saatnya beberapa part di cek dan diremajakan kembali…
Piston
set adalah part yang akan kita persiapkan secara terpisah kali ini, itu sudah
termasuk ring piston, pin serta clip. Saya pilih langsung ke ukuran standar
(oversize 0.0) karena belum ada asap yang keluar dari knalpot yang
mengindikasikan adanya scratch pada dinding silinder sehingga dipastikan belum
diperlukan adanya oversize.
Semua part
saya percayakan keluaran Yamaha Genuine Parts (link: http://www.yamaha-motor.co.id/spare-parts/ygp.html) dari Yamaha Timuran Motor Solo yang
telah saya pribadi kenal sejak tahun 2007 silam. Piston set sebenarnya ada,
tapi saya membeli part ini terpisah dalam waktu yang terpisah karena
keterbatasan budget (yaaa maklumlaaah hehehe).
Part
paling penting adalah piston dengan nomor 3S0-E1631-00-A0 dengan oversize 0.0
Tanda
segitiga pada permukaan piston menunjukkan arah pemasangan piston yang
menghadap ke saluran buang atau exhaust port
Di
bagian samping ada coakan lagi untuk lock posisi spacer ring oli yang atas
Selanjutnya
ring set dengan oversize 0.0 dari Yamaha Genuine Part juga, part no.
5TP-E1603-20
Lha
ini isi ring pistonya ada beberapa; ring oli ada 3 keping sama ring kompresi
ada 2 keping
Ring
Oli digunakan untuk meratakan oli yang keluar dari lubang-lubang di samping
piston ke dinding silinder. Ring kompresi berfungsi untuk mencegah kebocoran
tekanan saat di ruang yang ada di atas piston ke dalam ruang kruk as atau crank
case. Agar berfungsi dengan benar setiap ring mempunyai posisinya sendiri dan
posisi ini akan ditandai dengan detail-detail tertentu.
Ring
kompresi yang memiliki ujung penampang siku yang menghadap ke permukaan
silinder diposisikan di alur ring pada piston paling atas. Ring kompresi yang
memiliki penampang trapesium yang menghadap ke permukaan silinder diposisikan
di alur ring pada piston nomor 2 dari atas. Sedangkan untuk ring oli dapat
dilihat di gambar dengan keterangan rel samping dan pengantara, diposisikan di
alur ring piston paling bawah. Posisi celah ring piston juga perlu
diperhitungkan, tidak perlu persis seperti pada gambar yang penting celah antar
ring piston dari atas ke bawah itu tidak sejajar atau berdekatan, tujuanya
sederhana biar tekanan kompresi tidak bocor ke ruang kruk as dari celah-celah
ring tersebut, kalau bocor? Tentu saja tenaga akan menurun karena tekanan
kompresi lebih rendah dari yang semestinya, ledakan jadi tidak optimal, piston
tidak terdorong sesuai tenaga standarnya.
Oke,
berdasar kondisi di atas kita identifikasi dulu nih ring mana menempati posisi
mana di mulai dari yang paling atas;
Nah
ini mata kudu awas banget nih ngeliatnya, bedanya emang tipis banget. Yang
pinggirnya keliatan siku pasti ditempatkan di alur paling atas, dan yang
pinggirnya trapesium di alur ke-dua dari atas dengan sudut tajam berada di
bawah.
Untuk
ring oli, juga perlu kita identifikasi terutama untuk spacer (rel pengantara)
atas dan bawahnya;
Di
spacer yang perlu diteliti adalah tekukan pada celahnya, jika pada celah itu mulus atau tidak ada tekukan
berarti spacer tersebut dipasang di bagian bawah, jika memiliki tekukan pada
celah ring pistonya maka ring tersebut dipasang di bagian atas ring oli dan
tekukan tersebut diposisikan pada celah yang ada pada samping bagian piston
seperti dijelaskan pada detail piston di atas.
Setelah
itu layout celah piston dalam pemasangan ke silinder nanti juga perlu
diperhatikan, untuk pemasangan, kira-kira layoutnya akan menjadi seperti ini;
Jadi
dengan posisi celah ring piston seperti ini diharapkan tidak ada celah ring
yang sejajar dari atas ke bawah dan tekanan kompresi tidak bocor ke dalam ruang
kruk as.
Setelah
layout ditentukan maka pemasangan ring piston dapat dilakukan, saya akan
memasang ring piston mulai dari ring olinya terlebih dahulu. Setelah ring oli
terpasang kemudian memasang spacer atas dan bawahnya. Perlu diingat bahwa di
spacer bagian atas terdapat tekukan yang masuk di bagian piston yang telah
dilubangi;
Setelah
itu pasang ring kompresinya dengan memperhatikan arah trapesium ring kompresi-2
yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Persiapan
selanjutnya adalah memasang salah satu circlip ke sisi piston, hal ini
bertujuan untuk mempersingkat waktu pemasangan piston ke dalam setang seher
atau connection rod-nya. Circlip menggunakan spare part dari Yamaha Genuine
Parts dengan nomor 93450-14088;
Penggantian
circlip sifatnya tidak wajib, tapi saya memilih untuk mengganti part ini
dikarenakan adanya resiko elastisitas dari circlip akan berubah dikarenakan
adanya panas dan getaran secara terus menerus pada mesin, dan pastinya ada
sedikit keausan pada bagian yang bersinggungan dengan pin piston yang biasanya
dapat mengakibatkan bertambahnya getaran pada mesin atau adanya suara tambahan.
Pemasangan
circlip juga ada yang perlu diperhatikan selain posisi circlip juga harus masuk
sempurna pada alur di piston; posisi ujung circlip harus berada di luar coakan
pada piston, coakan tersebut berguna untuk membantu melepas circlip dari
piston, jika posisi tersebut dilanggar biasanya proses membuka circlip akan
jauh lebih susah dari yang biasanya.
Untuk
persiapan piston yang akan dipasang cukup sampai di sini dulu, setelah ini saya
akan membahas proyek Jupiter-z yang akan saya bongkar, oh iya saya juga
menyiapkan satu komponen racing untuk menambah performa motor ini. Doakan
supaya lancar yah, supaya peliputan dan penulisan juga bisa mendetail dan
lengkap. See ya
Regards,
Gigih
P.
No comments:
Post a Comment