Search This Blog

Wednesday, August 17, 2016

Piston Preps for Project Bike: Jupiter-Z 2006



Jupiter-Z keluaran tahun 2004, memang bukan tergolong kendaraan yang baru. Tapi walau begitu tenaga motor ini masih ada, untuk ukuran motor harian saya sangat puas memakai motor ini, apalagi mesinya yang tergolong awet; semenjak beli pertama belum pernah turun mesin dan tidak ada kendala berarti! Sekarang suara berisik mulai timbul dari area head cylinder, berarti saatnya beberapa part di cek dan diremajakan kembali…



Piston set adalah part yang akan kita persiapkan secara terpisah kali ini, itu sudah termasuk ring piston, pin serta clip. Saya pilih langsung ke ukuran standar (oversize 0.0) karena belum ada asap yang keluar dari knalpot yang mengindikasikan adanya scratch pada dinding silinder sehingga dipastikan belum diperlukan adanya oversize. 



Semua part saya percayakan keluaran Yamaha Genuine Parts (link: http://www.yamaha-motor.co.id/spare-parts/ygp.html) dari Yamaha Timuran Motor Solo yang telah saya pribadi kenal sejak tahun 2007 silam. Piston set sebenarnya ada, tapi saya membeli part ini terpisah dalam waktu yang terpisah karena keterbatasan budget (yaaa maklumlaaah hehehe). 


Part paling penting adalah piston dengan nomor 3S0-E1631-00-A0 dengan oversize 0.0


Tanda segitiga pada permukaan piston menunjukkan arah pemasangan piston yang menghadap ke saluran buang atau exhaust port
 

  


Di bagian samping ada coakan lagi untuk lock posisi spacer ring oli yang atas



Selanjutnya ring set dengan oversize 0.0 dari Yamaha Genuine Part juga, part no. 5TP-E1603-20



Lha ini isi ring pistonya ada beberapa; ring oli ada 3 keping sama ring kompresi ada 2 keping



Ring Oli digunakan untuk meratakan oli yang keluar dari lubang-lubang di samping piston ke dinding silinder. Ring kompresi berfungsi untuk mencegah kebocoran tekanan saat di ruang yang ada di atas piston ke dalam ruang kruk as atau crank case. Agar berfungsi dengan benar setiap ring mempunyai posisinya sendiri dan posisi ini akan ditandai dengan detail-detail tertentu.

Ring kompresi yang memiliki ujung penampang siku yang menghadap ke permukaan silinder diposisikan di alur ring pada piston paling atas. Ring kompresi yang memiliki penampang trapesium yang menghadap ke permukaan silinder diposisikan di alur ring pada piston nomor 2 dari atas. Sedangkan untuk ring oli dapat dilihat di gambar dengan keterangan rel samping dan pengantara, diposisikan di alur ring piston paling bawah. Posisi celah ring piston juga perlu diperhitungkan, tidak perlu persis seperti pada gambar yang penting celah antar ring piston dari atas ke bawah itu tidak sejajar atau berdekatan, tujuanya sederhana biar tekanan kompresi tidak bocor ke ruang kruk as dari celah-celah ring tersebut, kalau bocor? Tentu saja tenaga akan menurun karena tekanan kompresi lebih rendah dari yang semestinya, ledakan jadi tidak optimal, piston tidak terdorong sesuai tenaga standarnya.


Oke, berdasar kondisi di atas kita identifikasi dulu nih ring mana menempati posisi mana di mulai dari yang paling atas;




Nah ini mata kudu awas banget nih ngeliatnya, bedanya emang tipis banget. Yang pinggirnya keliatan siku pasti ditempatkan di alur paling atas, dan yang pinggirnya trapesium di alur ke-dua dari atas dengan sudut tajam berada di bawah. 

Untuk ring oli, juga perlu kita identifikasi terutama untuk spacer (rel pengantara) atas dan bawahnya;


Di spacer yang perlu diteliti adalah tekukan pada celahnya, jika  pada celah itu mulus atau tidak ada tekukan berarti spacer tersebut dipasang di bagian bawah, jika memiliki tekukan pada celah ring pistonya maka ring tersebut dipasang di bagian atas ring oli dan tekukan tersebut diposisikan pada celah yang ada pada samping bagian piston seperti dijelaskan pada detail piston di atas.


Setelah itu layout celah piston dalam pemasangan ke silinder nanti juga perlu diperhatikan, untuk pemasangan, kira-kira layoutnya akan menjadi seperti ini;



Jadi dengan posisi celah ring piston seperti ini diharapkan tidak ada celah ring yang sejajar dari atas ke bawah dan tekanan kompresi tidak bocor ke dalam ruang kruk as.

Setelah layout ditentukan maka pemasangan ring piston dapat dilakukan, saya akan memasang ring piston mulai dari ring olinya terlebih dahulu. Setelah ring oli terpasang kemudian memasang spacer atas dan bawahnya. Perlu diingat bahwa di spacer bagian atas terdapat tekukan yang masuk di bagian piston yang telah dilubangi;



Setelah itu pasang ring kompresinya dengan memperhatikan arah trapesium ring kompresi-2 yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Persiapan selanjutnya adalah memasang salah satu circlip ke sisi piston, hal ini bertujuan untuk mempersingkat waktu pemasangan piston ke dalam setang seher atau connection rod-nya. Circlip menggunakan spare part dari Yamaha Genuine Parts dengan nomor 93450-14088;


Penggantian circlip sifatnya tidak wajib, tapi saya memilih untuk mengganti part ini dikarenakan adanya resiko elastisitas dari circlip akan berubah dikarenakan adanya panas dan getaran secara terus menerus pada mesin, dan pastinya ada sedikit keausan pada bagian yang bersinggungan dengan pin piston yang biasanya dapat mengakibatkan bertambahnya getaran pada mesin atau adanya suara tambahan.
 
Pemasangan circlip juga ada yang perlu diperhatikan selain posisi circlip juga harus masuk sempurna pada alur di piston; posisi ujung circlip harus berada di luar coakan pada piston, coakan tersebut berguna untuk membantu melepas circlip dari piston, jika posisi tersebut dilanggar biasanya proses membuka circlip akan jauh lebih susah dari yang biasanya.


Untuk persiapan piston yang akan dipasang cukup sampai di sini dulu, setelah ini saya akan membahas proyek Jupiter-z yang akan saya bongkar, oh iya saya juga menyiapkan satu komponen racing untuk menambah performa motor ini. Doakan supaya lancar yah, supaya peliputan dan penulisan juga bisa mendetail dan lengkap. See ya
 
Regards,

Gigih P.














 

No comments:

Post a Comment