Search This Blog

Thursday, March 27, 2025

Bike Catalogue: Aprilia Tuono 660 2023

Jadi memang semuanya bermula ketika saya duduk di bangku SMP; seorang bocah kurus kering yang memiliki ketertarikan di bidang otomotif karena ter-influence dari bacaan manga “Initial D” yang menceritakan bagaimana remaja polos anak tukang tahu yang tanpa disadari memiliki skill mengemudi tingkat “dewa” yang mampu mengalahkan orang-orang yang lebih cool dan lebih “anak mobil” dilingkunganya. Sosok ini menjadi titik awal saya mencintai otomotif tanpa harus terlihat sok keren dan gaul.

Waktu terus berlalu, beranjak remaja di kala mengenyam pendidikan STM jurusan mekanik otomotif, kecintaan saya semakin menjadi dan menjurus ke dunia sepeda motor, ya lebih karena sepertinya dengan kondisi finansial kala itu mungkin yang terjangkau adalah sepeda motor hahaha. Ngoprek motor, adu kecepatan dan memacu kendaraan di jalanan menjadi santapan hampir tiap hari kala itu, namun makin ke sini saya melihat sepeda motor lebih dari sekedar performa namun juga sebuah karya seni yang satu dengan yang lain memiliki karakter dan filosofi yang lebih personal bagi siapa yang menikmatinya.



Dan sampai pada akhirnya saya bisa bertemu dengan karya seni asli dari Italia yang satu ini; Aprilia Tuono 660 2023, secara khusus saya mengucapkan terima kasih kepada Bikeboss.86 yang mengijinkan salah satu dari premium product-nya untuk direview a la 9-engineering blog. Motor ini diimpor langsung dari pabrikan Aprilia di Italia dengan platform sharing dari saudaranya yaitu Aprilia RS 660 yang berwujud full sport fairing sedangkan Tuono sport naked. Bisa dibilang motor ini merupakan gateway untuk moge Italia, bagaimana tidak, seperti competitor-nya brand Ducati motor ini juga menganut sistem rangka yang tertancap pada mesin, jadi kita lebih tepat dibilang menunggangi mesin, namun begitu kubikasi mesin-nya terbilang belum terlalu sedang sehingga kesan intimidatif dari tenaga buas dari cc mesin yang besar dapat berkurang ketika berkendara dengan motor ini.


Kita lihat desain secara keseluruhan terlebih dahulu; bergenre sport naked, tetap terlihat garang namun tidak terlalu terkesan buas seperti Ducati Streetfighter ataupun Kawasaki Z900, somehow kesan kalem dan elegan terpancar mungkin karena masih memiliki half fairing di depan dengan tekukan garis sekitar lampu depan yang lebih kalem dan tidak tajam-tajam.


Sektor kaki-kaki depan yang gambot tentu mengindikasikan bahwa ini adalah motor gede. Ban bawaan pabrik menggunakan Pirelli Diablo Rosso IV dengan ukuran 120/70-17 berkarakter street sport membuat pengendara percaya diri untuk mendapatkan grip maksimum di jalan raya membalut velg racing dengan palang enam. Double floating disc brake dijepit oleh radial caliper dari Brembo untuk membantu laju motor. Semua ini terpasang di suspensi depan dengan sistem upside down.


Untuk bagian penerangan depan, sudah menggunakan full LED mulai dari low beam, high beam, clearance lamp, DRL, hingga sein yang sudah terintegrasi dengan clearance lamp.


Inilah tampilan cluster ketika kita berkendara dengan motor ini. Pertama, tangki berbahan plastic berkapasitas 15liter sudah include dengan reserve 4liter. Kunci masih menggunakan tipe konvensional, namun begitu sudah dilengkapi dengan immobilizer sehingga walaupun lubang kunci berhasil dibobol, namun kelistrikan tetap tidak akan menyala. Karena motor ini ber-genre sport naked setangnya tentu menggunakan pipa di atas segitiga atas, berbeda dengan RS 660 yang menggunakan tipe seperti setang jepit yang berada tepat pada segitiga atas. Di ujung shock depan atas kita hanya dapat mengatur setelan di sebelah kanan (preload dan rebound), ini karena sistem suspensi depan menggunakan sistem “separate” kanan untuk rebound sedangkan kiri bertugas sebagai compression.




Kali ini mungkin saya belum bisa meng-eksplor secara detail tombol-tombol dan fitur yang ada pada dashboard/display motor ini karena motor ini baru guys hehe, jadi belom diperbolehkan untuk dinyalakan. Tapi dilihat secara sekilas ini sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan berkendara harian dan touring; di sebelah kiri ada semacam tombol arah seperti pada joystick konsol game, tombol sein, klakson dan passing beam tentu disematkan, juga di sebelah kiri atas terlihat tanda cruise control, fitur yang jarang dimiliki oleh motor-motor yang ada di Indonesia, apakah efektif? Hmm… belum tahu ya hehe, semoga nanti bisa tes jalan bersama motor ini, di sebelah kanan, paling besar ada tombol engine cut-off yang menyatu dengan tombol starter, lalu ada tombol kecil di sebelah bawah dan atasnya yang saya asumsikan untuk pengaturan display di dashboard. Nah yang menarik di sini adalah master rem-nya bawaan pabrikan sudah menggunakan master rem radial dan dapat disetel jarak tuasnya.


Untuk jok dibuat terpisah dan bertingkat antara pengendara dan pembonceng, di sini menariknya adalah ketika jok belakagn dilepas seperti terdapat platform atau “permukaan” untuk dudukan top box untuk touring atau membawa barang di belakang.


Di sektor lampu belakang juga sudah menggunakan full LED, lampu belakang berbentuk huruf “M” menjadi styling untuk keluarga RS.


Senada dengan ban depan, ban belakang dibalut pula dengan Pirelli Diablo Rosso IV berukuran cukup gambot; 180/55-17 membalut velg dengan palang enam senada dengan yang ada di depan. Cakram belakang tunggal dan lebih kecil dengan caliper masih dari Brembo, sistem ABS pada motor ini dual channel atau depan dan belakang sudah menggunakan sistem ABS. lengan ayun asimetris khas moge dengan bahan aluminium dan jalu paddock belakang sudah bawaan pabrik ya guys. Swing arm ini terlihat tergantung pada mesin ya guys, nah ini mungkin salah satu kekurangan dari rangka yang terikat ke mesin; bila akan membongkar mesin ini komponen motor yang lain akan hampir semuanya harus di-preteli terlebih dahulu guys hahaha.


Suspensi belakang dari motor ini dipasang miring dan sepertinya belum menggunakan tabung, namum begitu preload dapat disetting.



Meskipun hanya dua silinder, namun mesin ini tetap terlihat padat mengisi di bagian tengah motor, bore x stroke di 81 x 63,93mm dengan power max kira-kira 93,8hp di 10,300rpm, rasio kompresinya adalan 13.5:1 disarankan untuk meminum bensin dengan angka oktan 98 atau setara Pertamax Turbo dan Shell V-Power Nitro agar tenaga mesin tetap optimal dan menjaga kondisi mesin dalam jangka panjang. Transmisinya 6 percepatan dengan slipper clutch agar menjaga tuas kopling tidak berat dan mengurangi resiko ban belakang kehilangan traksi ketika melakukan hard engine brake. Motor ini belum dilengkapi dengan quick shifter, namun dapat ditambahkan sendiri sebagai optional dari Aprilia dengan merogoh kocek kalau tidak salah 20juta Rupiah.


Nah jadi begitulah guys salah satu dari “Italian Beauty” yang mana motor ini tidak hanya menawarkan kenikmatan dan performa berkendara, namun juga enak dipandang mata, ditambah populasinya yang jarang pastinya membuat motor ini tambah “Eye Catchy” di jalan. Motor ini punya karakter sendiri dan tentunya tidak untuk yang senang mendang mending hahaha. Semoga ya guys bisa punya sendiri sehingga nanti review dapat lebih berkembang ke impresi berkendara, tuning dan maintenance-nya. Thank you banget bagi semua yang sudah mampir, semoga ini bisa bermanfaat buat rekan-rekan semua dan tetap safety riding guys! Ciao!


Regards,

Gigih


















No comments:

Post a Comment